Pemasaran social lahir sebagai disiplin ilmu pada tahun 1970, ketika Philip Kohler dan Gerald Zaltman manyadari bahwa prinsip-prinsip pemasaran yang sama yang digunakan untuk menjual produk ke konsumen daoat digunakan untuk menjual ide-ide, sikap dan perilaku. Kohler dan Andreason mendefinisikan pemasaran social yang hanya berkenaan dengan tujuan dari pemasaran dan organisasinya. Pemasaran social berusaha berusaha untuk mempengaruhi perilaku social tidak menguntungkan penjual, tetapi untuk manfaat khalayak target dan masyarakat umum teknik ini telah digunakan secara exstensif dalam program kesehatan Internasional, terutama untuk kontrosepsi dan terapi rehidrasi oral (ORT) dan sedang dilakukan dengan frekuensi yang lebih di Amerika Serikat untuk beragam topic seperti penyalahgunaan obat-obatan terlarang, penyakit jantung dan donasi organ.
Dalam pemasaran komersil focus utama adalah pada konsumen mengenai apa yang oaring inginkan dan butuhkan daripada mencoba membujuk mereka untuk membeli apa yang kita produksi. Berbicara kepada konsumen bukan tentang produk. Adapun unsur-unsur marketing misalnya adalah:
- Produk
Pemasaran “produk” social tidak selalu berbentuk fisik. Sebuah kontinum eksis produk, mulai dari yang nyata, produk fisik (ex: kondom) Pemeriksaan medis, praktek (menyusui, ORT,/ perlindungan lingkungan). Dalam rangka untuk memilki produk yang layak orang performa harus merasa bahwa mereka memilki permasalahan nyata. Peran peneliti untuk menemukan persepsi konsumen dari masalah dan produk dan untuk menentukan seberapa penting mereka merasa itu adalah untuk mengambil tindakan terhadap masalah.
- Harga
Mengacu pada apa yang konsumen harus lakukan untuk mendapatkan produk pemasaran sosial.
- Tempat
Menggambarkan cara produk mencapai konsumen.
- Promosi
Promosi terdiri dari mengintegrasikan penggunaan iklan, hubungan publik, promosi, advokasi media, penjualan pribadi dan kendaraan hiburan.
- Tambahan pemasaran social ”P.S”
a. Publice
Pemasaran sosial memiliki kiat bagaiman mencapai keberhasilan dengan cara kerjasama dengan pihak lain.
b. Kemitraan
Bagaimana membangun dan mengelola hubungan dalam proses pemasaran.
c. Kebijakan
Program pemasaran sosial dapat melakukan dengan baik dalam memotifasi perubahan prilaku individu, agar masyarakat patuh terhadap peraturan yang dibuat.
d. Purse Strings
Kebanyakan organisasi yang mengembangkan progam pemasaran sosial berpotensi melalui dana yang disediakan oleh sumber seperti yayasan, hibah pemerintah atau sumbangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar