Aktivis Aliansi Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) se-Jawa Barat meminta Polda Metro Jaya membebaskan enam
rekan mereka yang ditahan terkait perusakan bingkai foto Susilo Bambang
Yudhoyono di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Juru Bicara Aliansi BEM
se-Jabar, Muhammad Sigit Ismail, menjelaskan mahasiswa menggelar unjuk
rasa ke Gedung DPR untuk menyampaikan aspirasi menolak kenaikan harga
bahan bakar minyak (BBM).
Mahasiswa mengajukan Tiga
Tuntutan Mahasiswa (Trituma) kepada anggota DPR.Mereka diterima Wakil
Ketua DPR Pramono Anung. Namun salah satu dari Trituma dicoret anggota
dewan yakni tentang pengusiran neoliberal dan babat habis koruptor.
Karena poin tersebut dihapus, mahasiswa tersinggung hingga terjadi aksi anarkis itu.
Sigit menyebutkan, sebenarnya
peristiwa perusakan bingkai foto SBY hanya kondisional. DPR tidak
pro-rakyat sehingga mahasiswa marah. Karena itu dia meminta polisi
bersikap objektif menyikapi permasalahan ini.
“Karena hal itu bukan sengaja
karena reaksi kondisional,” ujar mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Pasundan (Unpas) Bandung ini, Kamis (15/3/2012).
Ditambahkannya, ada 10 mahasiswa
Unpas menjadi perwakilan Aliansi BEM se-Jabar yang datang ke DPR
kemarin. Empat mahasiswa Unpas yang ditahan tersebut juga anggota
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Fakultas Hukum Unpas.
Empat mahasiswa FH Unpas adalah
Yoka Eka Saputra, Muhammad Maulana, Galih Rakasiwi, dan Ade Novento.
Sementara dua mahasiswa lainnya berasal dari Presma BEM IT Telkom Ahyar
Al Rasyid dan dari STKIP Karawang Yudi Yudistira.
Saat ini, mahasiswa Unpas juga
melakukan aksi unjuk rasa untuk menggalang massa. Mereka mendatangi
Mapolrestabes Bandung dan Kantor Pemprov Jabar atau Gedung Sate untuk
menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM dan menuntut pembebasan enam
mahasiswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar