Sabtu, 10 Desember 2011

Foto Pelaku Aksi Bakar Diri di Istana

NGeriii..










Foto pelaku aksi bakar diri beredar di internet, Rabu (07/12/2011). Foto diduga diambil oleh salah satu petugas maupun saksi yang membantu untuk memadamkan api yag membakar tubuh pelaku. Hingga saat ini kondisi pelaku yang menurut keterangan petugas sangat kritis masih dirawat di RSCM.

Dari foto tersebut terlihat pelaku aksi sedang tergelatak di jalan dan disekitarnya tampak bekas air yang dipergunakan untuk menyiram tubuhnya. Sepatu korban masih menempel sementara sebagian besar pakaiannya dan badannya sudah hangus dan terkelupas.

Kecanduan Game, Istri Jual Suami di Internet

Salah satu syarat bagi mereka yang ingin memiliki suaminya adalah punya akses internet.
KAMIS, 24 NOVEMBER 2011, 10:06 WIB
Muhammad Firman
Salah satu syarat bagi mereka yang ingin memiliki suaminya adalah punya akses internet dan ada ruangan untuk bermain game di rumahnya. (steelgateglobal.com)

VIVAnews - Memainkan video game ternyata bisa menghadirkan masalah serius dalam hubungan dengan pasangan. Terbukti, akibat terlalu banyak waktu yang dihabiskan oleh suami, seorang istri asal Utah, memutuskan untuk menukar suaminya dengan yang lebih sedikit memainkan game.

Alyse Baddley, 21 tahun, baru-baru ini memasang iklan di Craigslist untuk menjual suaminya setelah Kyle Baddley, 22 tahun, menghabiskan 3 hari non stop memainkan Call of Duty: Modern Warfare 3. Kyle mulai memainkan game tersebut sesaat game itu diluncurkan, tepatnya 8 November lalu.

“Saya menjual suami berusia 22 tahun. Ia menikmati makan dan bermain video game sepanjang hari. Mudah dirawat, cukup memberi makan dan minum setiap 3 sampai 5 jam,” sebut Alyse Baddley dalam iklannya, seperti dikutip dari Digital Trends, 24 November 2011.

Alyse menyebutkan, syarat lain bagi mereka yang ingin memiliki suaminya adalah punya akses internet dan ada ruangan untuk bermain game. “Saya lelah menunggu, jadi ia tersedia secara cuma-cuma bagi pemilik rumah yang tepat. Jika punya pengganti yang layak, ia juga bisa ditukar,” sebut Alyse.

Kyle sendiri baru saja dibebas tugaskan dari militer AS akibat cidera punggung yang ia derita saat bertugas di Afghanistan. Ternyata ia menggunakan game tersebut agar tetap bisa berhubungan dengan rekan-rekannya yang masih bertugas di luar negeri.

Ternyata, banyak penawaran yang masuk setelah melihat iklan Alyse di Craiglist. Ada yang menawarkan untuk ditukar dengan sekantung cokelat, sampai ditukar dengan lelaki yang lebih memilih membaca buku dibandingkan bermain video game. Saking prihatin, bahkan ada pula yang menawarkan konsultasi pernikahan gratis pada Alyse dan Kyle.

Untungnya, setelah mengetahui bahwa sang istri mengiklankan dirinya di Internet, Kyle mulai mengurangi jumlah waktu yang ia habiskan di Modern Warfare 3 tiap harinya. Kini pasangan tersebut sedang bertamasya ke Florida untuk menghabiskan liburan dengan teman-teman dan keluarga.

Bukan sekali ini saja Call of Duty: Modern Warfare 3 menghadirkan kekacauan. Saat peluncuran game terlaris sepanjang sejarah itu, seorang pria sempat mengancam untuk meledakkan gerai toko Best Buy dan kembali ke toko untuk menembak para karyawannya karena toko tersebut kehabisan kopi game yang bersangkutan.

Insiden lain, di Eropa, perampok menguras sebuah toko dan mencuri ribuan kopi game tersebut yang setelah dihitung-hitung, nilai kerugiannya mencapai lebih dari US$1 juta. (sj)• VIVAnews

Penyelesaian Konflik Kenaikan Pajak Reklame di Surabaya



Minggu, 09 Januari 2011





Konflik yang akan dibahas adalah mengenai pro dan kontra kenaikan pajak reklame yang dilakukukan oleh pemerintah kota Surabaya. Kenaikan pajak reklame ini disosialisasikan pada bulan September 2010 dan kemudian mulai diterapkan sebulan setelh pensosialisasian tersebut, tepatnya pada bulan November 2010. Penerapan kebijakan ini tidak sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada, karena Peraturan Walikota mengenai kenaikan pajak reklame lebih dahulu keluar dari pada Peraturan Daerah.
Penetapan kebjakan ini berawal dari banyaknya korban yang jatuh akibat robohnya reklame-reklame besar dipinggiran jalan akibat angin kencang saat musim penghujan. Pada akhir februari lalu, belasan reklame roboh dan sebagian menimpa rumah warga. Pada bulan November 2008 terdapat reklame roboh dijalan Kertajaya dan menimpa tiga mobil dan 27 sepeda motor dan pada bulan Desember 2008 robohnya reklame di jalan Embong Malang menelan korban jiwa.

Dalam konflik kali ini, stakeholder yang terlibat adalah dari Pemerintah Kota Surabaya selaku pihak yang mengeluarkan kebijakan kenaikan pajak reklame dengan DPRD Kota Surabaya beserta pihak pengusaha biro reklame yang menyatakan ketidak setujuannya atas penerapan kebijakan tersebut.
Pemerintah kota beranggapan bahwa kenaikan pajak reklame ini setidaknya akan dapat mengurangi dan mencegah timbulnya korban akibat robohnya reklame-reklame besar selama musim penghujan. Pemkot juga ingin menggenjot PAD Surabaya dari pajak reklame ini, pemilihan pajak reklame sendiri dikarenakan sejak delapan tahun terakhir pajak reklame ini tidak pernah mengalami kenaikan. Kenaikan pajak ini hanya dilakukan pada reklame-reklame yang berukuran besar saja, sedangkan reklame yang berukuran kecil akan diturunkan pajaknya. Kemudian, alasan terakhir penerapan kebijakan ini adalah untuk perbaikan estetika Kota Surabaya.

Sebaliknya, DPRD dan para pengusaha biro reklame menganggap kebijakan ini terlalu dini untuk dilakukan, hal ini dikarenakan sosialisasi yang dirasa sangat singkat, hanya dalam waktu satu bulan saja kebijakan langsung diterapkan. Kenaikan yang mencapai 200% pun dituding DPRD sebagai salah satu intervensi antara Pemerintah Kota dengan para investor-investor reklame besar untuk mematikan pasar reklame di Surabaya agar dapat dimonopoli dengan mudah. Selain itu, Peraturan Walikota yang tiba-tiba muncul sebelum disahkannya Peraturan Daerah kota Surabaya mengenai perpajakan dtuding DPRD sebagai suatu langkah untuk mengacaukan proses pembahasan rancangan peraturan daerah (RAPERDA) tentang pajak daerah.
Selanjutnya, pada tanggal 28 Desember 2010 Perwali nomor 56 dan 57 direvisi menjadi Perwali nomor 70 dan 71. Menurut Kabid Pendapatan Pajak Dinas Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Pemkot Joestamadji yang mengungkapkan bahwa terdapat beberapa aturan yang berubah terkait dengan kenaikan pajak reklame, diantaranya adalah pengklasifikasian ukuran reklame yang semula hanya tujuh kini menjadi 12 jenis dan kenaikan pajak reklame rata-rata hanya sebesar 3%, dimana untuk reklame yang berukuran besar (± 50 m²) mengalami kenaikan pajak hingga mencapai 200% dan untuk reklame yang berukuran kecil, sedang, atau menengah mengalami penurunan pajak yang sama yaitu sebesar 30%. Nilai ini sangat merosot jauh apabila dibandingkan dengan perwali nomor 56 dan 57 yang kenaikan pajaknya rata-rata sebesar 38%. Perivisian Perwali ini dilakukan karena banyak pihak yang merasa tidak setuju dengan Perwali sebelumnya.pada tanggal 8 Desember 2010, DPRD Kota Surabaya melakukan hak interpelasi kepada Wali Kota Surabaya perihal kenaikan pajak reklame yang dapat menembus angka 400%. Konflik terus berlanjut dengan dilakukannnya hak angket oleh DPRD Kota Surabaya yang dilakukan pada tanggal 5 Januari 2011 dengan mendatangkan tiga pejabat yang terkait dalam penyusunan Perwali 56 dan 57. Berikut ini akan disajikan peta konflik menganai kenaikan pajak reklame di Surabaya.




Penjelasan:
1. Hubungan antara pengusaha pengguna jasa yang menolak kebijakan kenaikan pajak dengan Biro Reklame. Hal ini dikarenakan pihak biro reklame merupakan perantara antara pengusaha pengguna dengan Pemkot Surabaya. Pengusaha yang akan mendirikan reklamenya akan meminta bantuan kepengurusannya kepada biro reklame.
2. Hubungan antara pengusaha pengguna jasa yang mendukung kebijakan kenaikan pajak dengan Biro Reklame. Hal ini dikarenakan pihak biro reklame merupakan perantara antara pengusaha dengan Pemkot Surabaya. Pengusaha yang akan mendirikan reklamenya akan meminta bantuan kepengurusannya kepada biro reklame.
3. Konflik kecil antara Biro reklame dengan Pemerintah Kota Surabaya. Pihak biro reklame akan merasa dirugikan akibat kenaikan pajak reklame yang diterapkan Pemerintah Kota Surabaya. Tetapi, biro reklame mau tidak mau harus mengikuti peraturan yang ada. Pihak ini tidak memiliki kekuatan hukum yang besar untuk mengubah aturan yang telah ditetapkan.
4. Aliansi yang kuat antara Biro Reklame dengan DPRD Kota Surabaya yang menolak kebijakan kenaikan pajak terjadi karena terdapat beberapa anggota DPRD yang notabennya memiliki suatu biro reklame (Edi budi prabowo, Anggota komisi D DPRD Surabaya). Sehingga, biro reklame mendukung tindakan DPRD yang notabennya juga sebagai pemilik biro reklame untuk menentang kebijakan kenaikan pajak.
5. Hubungan antara Pengusaha pengguna jasa yang mendukung kenaikan pajak dengan Pemerintah Kota Surabaya. Terdapat beberapa pengusaha yang setuju dengan kebijakan kenaikan pajak. Hal ini dikarenaka mereka cukup bertanggung jawab pada tingkat keselamatan yang dimiliki oleh setiap pengguna jalan. Selain itu, pengusaha juga tidak ingin mengambil resiko menanggung segala kerugian yang diakibatkan oleh robohnya reklame atas nama produknya.
6. Konflik utama antara DPRD Kota Surabaya yang menolak kenaikan pajak dengan Pemerintah Kota Surabaya. DPRD yang memiliki biro reklame akan membentuk suatu aliansi dalam kelompoknya untuk bersama-sama menentang pemkot memberlakukan kebijakannya tersebut. DPRD memiliki kekuasaan hukum yang lebih tinggi dari pada Pemerintah Kota. Oleh karena itu, terjadilah konflik yang besar antara kedua belah pihak. Satu pihak menentang kebijakan untuk mengusahakan keberlanjutan pasar reklame. Sedangkan pihak lain, mengutamakan keselamatan masyarakat.
7. Aliansi yang kuat antara DPRD Kota Surabaya yang menyetujui kenaikan pajak dengan Pemerintah Kota Surabaya. Terdapat beberapa anggota DPRD yang menyutujui kenaikan pajak rekalme berdasarkan segala argument yang telah dikeluarkan pemerintah kota. Oleh karena itu, pemkot Surabaya memberikan dukungan yang besar terhadap tindakan kenaikan pajak reklame.
8. Hubungan yang kuat antara UKM dengan Pemerintah Kota Surabaya. Pemerintah kota Surabaya memberikan keuntungan pada UKM dengan menurunkan pajak reklame yang berukuran kecil. Hal ini dilakukan untuk menggenjot produksi UKM dengan meningkatkan kualitas serta jumalh pemasaran produknya lewat rekalame.
9. Aliansi yang retak antara Masyarakat penerima dampak robohnya reklame dengan Pemerintah Kota Surabaya. Masyarakat mulai kehilang kepercayaan kepada pemerntah Kota Surabaya kinerja pengeloalaan internal reklame yang buruk dan menyebabkn robohnya reklame di jalan-jalan.
10. Konflik kecil antara pengusaha reklame yang kontra dengan pemkot Surabaya. Konflik ini terjadi Karena beberapa pengusaha pengguna jasa reklame menolak kebijakan kenaikan pajak. Kenaikan pajak nantinya akan dapat menambah pengeluaran yang harus disediakan pengusaha untuk mempromosikan produknya. Tetapi, dalam hal ini, pengusaha tidak memiliki kedudukanyang cukup tinggi dimata hokum untuk dapat menolak kebijakan tersebut.
Peta konflik ini digunakan untuk mengetahui pihak-pihak mana saja yang nantinya dapat didekati terlebih dahulu untuk menyelesaikan konflik yang ada. Berikut ini akan diberikan beberapa penyelesaian dengan pendekatan dari peta konflik yang ada sebelumnya.





Penjelasan:
Penyelesaian suatu konflik dengan menggunakan bantuan peta konflik dilakukan dengan cara mendekati pihak-pihak yang memiliki hubungan baik antara satu sama lain (benang lurus) untuk menghilangkan konflik-konflik yang terjadi (benang kusut) dalam suatu konflik. Berikut ini adalah langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menghilangkan konflik akibak kenaikan pajak reklame yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Surabaya:
1. Pemerintah akan mendekati para pengusaha pengguna jasa reklame. Pengertian yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Pemkot akan melakukan mediasi masalah tingkat keselematan masyarakat yang kurang akibat rawannya reklame besar yang banyak roboh pada musim penghujan.
b. Kemudian Pemkot mensosialisasikan langkah selanjutnya kepada para pengusaha perihal kenaikan pajak yang akan dilakukan. Tetapi, kenaikan pajak ini tidak terlalu besar tetapi masih dapat memberikan peningkatan PAD yang cukup signifikan. Hal ini dilakukan dengan memberikan peningkatan pajak dengan penambahan kriteria kebeberapa reklame. Sehingga, pajak yang besar tersebut diperkecil dengan melakukan penambahan titik reklame yang mengalami kenaikan pajak.
c. Kenaikan pajak yang dilakukan diiringi dengan komitmen pemerintah untuk mengentaskan pungli secara menyeluruh dan memperbaiki management kelembagaan secara komperhensif.
d. Perbaikan internal kelembagaan dilakukan dengan proses perizinan yang memang sesuai dengan standart yang telah ditetapkan. Perbaikan ini diharapkan akan mengentaskan permasalahan konstruksi reklame yang tidak sesuai dengan aturan untuk dapat memberikan peningkatan keselamatan masyarakat terhadap ancaman robohnya reklame.
2. Kemudian, para pengusaha secara otomatis tidak akan mengurangi permintaan untuk mendirikan reklame dengan bantuan jasa dari biro reklame. Dari sini,pihak biro reklame tidak akan merasa dirugikan Karena adanya kenaikan pajak reklame yang baru.

3. Dengan begitu, DPRD yang sebelumnya memperjuangkan hak dari para biro reklamepun juga mulai mendukung kebijakan Pemkot atas kenaikan pajak reklame.

Sehingga, mulai terbentuklah suatu situasi yang seimbang, peningkatan PAD tetap berjalan, tingkat keselamatan masyarakat menjadi lebih tinggi, para pengusaha pengguna jasa reklame tetap melakukan transaksinya di pasar reklame Surabaya, permintaan reklame masih tetap ada sehingga tidak mematikan usaha biro reklame, DPRD pun mulai mendukung adanya kebijakan tersebut.

teka-tekok


Apa bedanya burung cendrawasih dengan perempuan?

Jawab
Kalau burung cendrawasih tu paradise bird/ burung surga
Kalau wanita surganya burung

PEMETAAN KONFLIK (CONFLICT MAPPING)

A. Pendahuluan

Konflik adalah suatu hubungan antara dua pihak atau lebih (baik individu maupun kelompok) yang memiliki, atau mereka mengira memiliki, tujuan-tujuan yang incompatible. (Chris Mitchell, 1981: chapter 1). Konflik akan muncul manakala para pihak itu mengejar tujuan-tujuan mereka yang incompatible tersebut. Ringkasnya, konflik yaitu pengejaran terhadap tujuan-tujuan sesungguhnya atau yang dipersepsikan yang incompatible dari individu-individu atau kelompok-kelompok yang berbeda.

Konflik adalah fenomena yang tak dapat dihindarkan (invitable phenomenon)dalam kehidupan manusia karena ia memang merupakan bagian yang inheren dari eksistensi manusia sendiri. Mulai dari tingkat mikro, interpersonal sampai pada tingkat kelompok, organisasi, komunitas dan negara, semua hubungan manusia – hubungan sosial, hubungan ekonomi, hubungan kekuasaan, dll- mengalami perkembangan, perubahan dan konflik. Konflik muncul dari ketidakseimbangan dalam hubungan-hubungan tersebut –misalnya ketidakseimbangan dalam status sosial, kekayaan dan akses terhadap sumber-sumber serta ketidakseimbangan dalam kekuasaan yang mengakibatkan munculnya berbagai problematika seperti diskriminasi, pengangguran, kemiskinan, penindasan dan kriminalitas. Setiap tingkat atau level berkaitan dengan tingkat-tingkat lainnya membentuk rantai kekuatan yang potensial baik untuk perubahan yang konstruktif maupun kekerasan yang destruktif. (Simon Fisher dkk., 2000: 4)

Dengan demikian, konflik merupakan suatu fenomena yang kompleks. Dalam realitasnya, konflik hampir selalu multi layer. Ia melibatkan dua atau lebih individu atau kelompok yang memiliki tujuan serta kepentingan yang incompatible satu sama lain. Di samping itu model komunikasi dan hubungan atau relasi di antara para pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam konflik itu juga variatif.

Terlepas dari itu semua, konflik tetaplah harus dihadapi dan ditangani serta diselesaikan oleh manusia, baik dalam posisinya sebagai pihak yang terlibat di dalamnya maupun sebagai pihak ketiga yang tidak terlibat tetapi berusaha untuk membantu pihak yang terlibat agar keluar dari jebakan konflik itu. Dalam usaha menangani konflik ini (apapun wujud strategi yang akan dipilih dan tindakan yang akan diambil) diperlukan langkah-langkah pendahuluan (initial stage) yang harus dilakukan sebelum penentuan strategi dan pengambilan tindakan yang berkait dengan konflik tersebut. Langkah awal tersebut dalam konteks mediasi dan resolusi konflik lazim disebut analisis konflik. Tentu saja dalam hal ini ada banyak metode dan alat analisis konflik yang dikenal tidak hanya oleh para teoritisi dalam disiplin Conflict Studies maupun para praktisi yang berkecimpung dalam praktek penaganan konflik. Metode-metode dan alat-alat analisis konflik yang dikenal di kalangan mereka antara lain metode tingkat konflik (stage of conflict), garis waktu (timelines), pemetaan konflik (conflict mapping), segitiga ABC (the ABC –Attitude, Behaviour, Context- triangle), model bawang (The Onion) atau donat (doughnut), pohon konflik (The conflict tree), analisis kekuatan lapangan (force-field analysis), pillars, dan alat analisis model piramid (The Piramid).

Tulisan ini akan memfokuskan pada penjelasan dan penggambaran salah satu metode dan alat analisis konflik yang disebutkan di atas, yaitu pemetaan konflik(conflict mapping).

B. Analisis Konflik

Sebelum penjelasan mengenai alat analisis konflik yang disebut pemetaan konflik (conflict mapping) secara detail, perlu terlebih dahulu penulis jelaskan tentang apa yang disebut analisis konflik, mengapa ia diperlukan dan apa fungsinya. Analisis konflik adalah proses praktis untuk menguji dan memahami realitas konflik dari perspektif yang beragam kemudian menjadi dasar pijakan dalam pengembangan strategi dan perencanaan aksi. (Simon Fisher dkk., 2000: 17)

Sebagaimana diterangkan dalam pendahuluan di atas, bahwa konflik merupakan fenomena sosial yang kompleks, maka setiap usaha untuk menanganinya membutuhkan langkah-langkah persiapan yang terencana secara baik dan cermat. Dalam konteks ini, setiap orang yang bekerja dan aktif dalam penaganan konflik haruslah berusaha untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai dinamika, hubungan dan issu-issu terkait dengan situasi (konflik) yang bisa membantu mereka untuk merencanakan strategi dan melakukan tindakan yang lebih baik. Langkah ini merupakan langkah penting dan strategis yang berada pada urutan pertama dalam proses penanganan konflik (apapun bentuknya). [1] Artinya bahwa keberhasilan pada langkah ini akan merupakan entry point untuk mencapai kesuksesan pada langkah selanjutnya, yakni penyusunan strategi dan pelaksanakan tindakan penanganan konflik secara tepat. Sebaliknya, kegagalan pada langkah ini, akan berakibat pada kegagalan langkah selanjutnya. Pemahaman yang keliru terhadap suatu konflik, akan berakibat pada penyusunan strategi dan pengambilan tindakan dalam penaganan konflik yang kurang atau bahkan tidak tepat sasaran. Akibatnya bisa fatal, bukannya konflik itu tertangani tetapi justru malah makin membesar. Dengan menggunakan analogi dunia medis, diagnosa yang benar akan menentukan terapi atau prognosa yang tepat sasaran.

Adapun kegunaan dan manfaat dari analisis konflik itu ada beberapa macam. (Fisher dkk., 2000: 17). Pertama, analisis konflik akan memberikan pemahaman latar belakang dan sejarah situasi konflik dan peristiwa (konflik) terkini. Manfaat ini menjadi penting karena adanya postulat bahwa konflik itu bukan fenomena instant, sesuatu yang tiba-tiba muncul tanpa sebab-sebab dialektis yang menyejarah. Ia merupakan proses panjang dalam konteks hubungan antara para pihak yang terlibat di dalamnya. Semakin panjang hubungan antara konflik dengan proses historis yang melatarinya, maka semakin tinggi kompleksitas konflik tersebut. Dengan demikian, peristiwa (konflik) yang tampak pada masa kini (aktual) hakekatnya adalah salah satu penggalan dari rentetan penggalan potret konflik yang telah pernah ada dan akan terus berubah sampai ia tertangani.

Kedua, analisis konflik itu berguna untuk mengidentifikasi semua kelompok atau pihak relevan yang terlibat dalam konflik, tidak hanya pihak yang utama atau yang jelas yang terlibat konflik. Semakin banyak pihak (baik individu maupun kelompok) yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu konflik, maka semakin kompleks suatu konflik untuk ditangani. Ini dapat dipahami dari sudut p0andang bahwa masing-masing dari para pihak tersebut memiliki jenis dan bobot kepentingan serta tujuan yang berbeda (incompatible). Disamping itu, keterlibatan para pihak (terutama yang tidak langsung) dalam suatu konflik tidak dengan serta merta dapat diamati secara langsung oleh pihak ketiga yang berada di luar konflik yang berusaha untuk membantu menangani konflik. Bisa jadi dalam suatu konflik, ada pihak yang berada jauh dari lokus konflik, tetapi sesungguhnya memiliki peran dan target serta tujuan yang kuat dalam konflik itu. Dan begitu pula sebaliknya, ada pihak yang berada di pusat konflik, namun sesungguhnya ia hanya memiliki peran kecil di dalamnya. Melalui analisis konflik, pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik dan perannya dalam konflik bahkan potensinya dalam penanganan konflik tersebut dapat diketahui.

Ketiga, analisis konflik juga penting untuk memberikan pemahaman perspektif dari semua kelompok atau pihak tersebut (dalam poin kedua di atas) dan untuk mengetahui lebih luas tentang bagaimana relasi mereka satu sama lain. Adalah hal yang lumrah bahwa masing-masing pihak yang terlibat dalam konflik memiliki pandangan terhadap konflik yang didadapinya dari perspektif dirinya sendiri yang tentu saja berbeda dengan dari perspektif pihak lainnya.[2] Konsekuensinya, bagi pihak ketiga yang bermaksud membantu mereka menangani konflik tersebut memerlukan pemahaman terhadap konflik dari perspektif pihak-pihak yang terlibat dalam konflik tersebut. Pemahaman yang multi perspektif ini akan sangat membantu dalam usaha perumusan strategi dan pengambilan tindakan guna penganaganan konflik itu. Disamping itu, banyaknya pihak yang terlibat dalam konflik juga akan mempengaruh kompleksitas konflik. Dan melalui analisis dengan alat atau metode yang tepat, relasi atau hubungan antara para pihak yang terlibat dalam konflik tersebut dapat diketahui. Pemahaman atas bagaimana keterkaitan dan hubungan atau relasi satu atau para pihak dengan pihak lain yang membentuk jaringan kompleks, maka pembacaan terhadap konflik akan semakin mudah sehingga memudahkan pula proses penanganannya.

Keempat, analisis konflik berfungsi juga untuk mengidentifikasi faktor-faktor dan trend-trend yang menopang konflik itu. Fungsi ini juga sangat penting mengingat bahwa sesungguhnya konflik itu pada umumnya multi layer, baik dari segi pihak yang terlibat, penyebabnya, maupun faktor-faktor yang mengitarinya. Dari segi faktornya, maka ada beberapa istilah untuk mengklasifikasikan hal-hal yang ada di sekitar konflik seperti pemicu konflik (trigger), faktor sangat penting atau akar penyebab konflik (pivotal factor or root causes), issu-issu yang dapat menggerakkan suatu kelompok untuk melakukan tindakan kekarasan (mobilizing factor), dan (aggravating factors). (Bart Klem, 2007:1) Identifikasi dan klasifikasi faktor-faktor konflik[3] tersebut akan membantu praktisi yang menangani konflik untuk mendudukkan secara jelas mana faktor yang sangat penting dan mana faktor yang penting, kurang penting atau bahkan tidak relevan dengan konflik. Dengan demikian, strategi dan tindakan yang dipilih dalam penanganan konflik akan efektif dan efesien.

Terakhir, analisis konflik juga berguna untuk belajar dari kegagalan dan juga kesuksesan. Konflik analisis bukanlah merupakan sesuatu yang sekali pakai selesai. Darinya, para praktisi yang menangani konflik dapat banyak belajar, baik yang berupa kesuksesan maupun kegagalan. Sikap ini akan melahirkan kehati-hatian dalam proses penangan konflik dan menjauhkan diri dari sikap gegabah dalam memandang dan memahami konflik. Disamping itu, kecondongan para praktisi untuk menyederhanakan (simplifiying) masalah (konflik) yang ditangananinya dapat diminimalisir atau bahkan dihindarkan.

C. Pemetaan Konflik

Pemetaan konflik merupakan salah satu teknik dari sederetan teknik dan alat, sebagaimana telah disebutkan dalam pendahuluan, yang sangat membantu dalam menganalisa dan memecahkan konflik. Perlu diketahui bahwa masing-masing alat analisis itu memiliki ketepatan angle bidikan yang berbeda antara satu dengan yang lain dalam menerangkan atau memotet suatu konflik. Melalui pemetaan konflik maka dapat diketahui secara lebih mudah dan akurat hal-hal sebagai berikut :

1. Identitas para pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam konflik

2. Jenis relasi para pihak yang terlibat dalam konflik

3. Berbagai kepentingan yang terlibat dalam konflik

4. Berbagai isu yang terlibat dalam konflik

5. Pihak yang dapat didorong dalam melakukan resolusi konflik

Pemetaan adalah suatu teknik yang dipakai untuk merepresentasikan konflik dalam bentuk gambar (grafis) dengan menempatkan para pihak yang terlibat dalam konflik baik dalam hubungannya dengan masalah maupun antar para pihak sendiri. Ketika orang dengan titik pandang yang berbeda memetakan situasi mereka bersama-sama, mereka belajar tentang pengalaman dan persepsi orang lain. Melalui teknik ini, konflik yang sudah dinarasikan tetapi masih sangat abstrak gambarannya dapat dengan mudah untuk diketahui dan dibaca. Teknik ini merupakan peminjaman dari teknik dalam membaca serta memahami suatu wilayah yang sangat luas dan kompleks dengan melalui gambar peta wilayah.

Adapun pemetaan konflik itu memiliki beberapa tujuan. Pertama, yaitu untuk memahami situasi konflik secara lebih baik. Dengan menghadirkan hal-hal yang terkait dengan konflik -seperti para pihak yang terlibat dalam konflik (baik pihak utama maupun pihak di lingkar berikutnya (termasuk pihak ketiga yang berusaha menangani konflik), bagaimana relasi antara para pihak tersebut, apa yang menjadi issu yang dikonflikkan, mana atau siapa dari para pihak itu yang memiliki potensi lebih besar untuk menyelesaikan konflik, dll.- dalam bentuk simbol misalnya garis lurus, garis lurus tebal, garis bergelombang, tanda panah, gambar empat persegi panjang, atau simbol lainnya maka gambaran dan pemahaman tentang konflik akan mudah ditangkap.

Kedua, yaitu untuk melihat dengan lebih jelas hubungan antara para pihak yang terlibat atau terkait, baik langsung maupun tidak langsung dalam konflik, bahkan di mana posisi kita (pihak ketiga) yang berusaha untuk melakukan mediasi berada, dll. Karena keadaan dan sifat hubungan antara para pihak yang terlibat dalam konflik itu beragam, maka pembacaan terhadap hubungan tersebut melalui visualisasi simbol akan mudah ditangkap dan diingat dibandingkan bila hanya diterangkan secara naratif. Di samping itu, sejalan dengan sifat konflik yang selalu bergerak atau berubah(dynamic and changing), maka peta hubungan yang direpresentasikan dalam simbol tertentu (sesuai dengan keterangan tentang seluruh simbol yang dipakai dalam peta konflik yang dibuat) akan dengan mudah diganti atau disesuaikan dengan perubahan dan perkembangan aktual yang terjadi pada konflik. Bagaimana perkembangan dan perubahan konflik yang terjadi di lapangan dapat diikuti dengan mudah oleh pihak ketiga yang menangani konflik. Dengan demikian kondisi terkini (up to date) dari konflik selalu berada dalam pengamatannnya.

Ketiga, yaitu untuk mengklarifikasi dimana kekuatan (utama) itu terletak. Maksudnya, dengan terpetakannya para pihak dan hubungan antara mereka dalam peta konflik, maka secara mudah pula diketahui kekuatan masing-masing pihak di dalam mempengaruhi (baik positif maupun negatif) terhadap keadaan dan perkembangan konflik.

Keempat, yaitu untuk mengecek sendiri keseimbangan aktifitas atau kontak seseorang. Melalui peta konflik yang menghadirkan juga bagaimana hubungan antara para pihak yang terlibat dalam konflik, maka frekuensi dan intensitas komunikasi dan aktivitas antar para pihak (termasuk pihak ketiga yang menangani konflik) dapat dipantau. Hal ini akan membantu juga bagi pihak ketiga untuk menemukan celah dan jalur yang dapat dilalui dan digunakan secara tepat untuk memaksimalkan usaha pengambilan tindakan dalam penangan konflik dari sudut lalu lintas hubungan antar para pihak yang berkonflik tersebut.

Kelima, yaitu untuk melihat dimana sekutu atau aliansi atau sekutu potensial berada. Tergambarkannya bagaimana sifat dan keadaan hubungan antar para pihak yang terlibat dalam konflik, secara otomatis akan mempermudah pemetakan para pihak dalam kelompok-kelompok atau kategori-kategori tertentu, misalnya mana sekutu dan mana lawan dari para pihak yang terlibat dalam konflik. Penemuan mana sekutu dan mana ”lawan” dalam konteks ini, akan memudahkan kerja praktisi yang yang menangani konflik untuk ”memanfaatkan” mereka dalam penanganan konflik sesuai dengan kedudukan dan potensinya masing-masing dalam hubungan antar mereka.

Keenam, yaitu untuk mengidentifikasi pembukaan untuk intervensi atau pengambilan tindakan. Kapan waktu untuk melakukan intervensi dan darimana intervensi itu dilakukan juga akan dapat diketahui dengan lebih simple melaui peta konflik ini. Sebagaimana yang dipraktekkan dalam dunia militer, penentuan strategi dan serangan terhadap posisi musuh berikut dengan segala antisipasi akan respon musuh dapat dirancang dengan mudah melalui visualisasi dalam gambar peta.

Terakhir, yaitu untuk mengevaluasi apa yang telah dilakukan. Segala hal yang telah dilakukan oleh pihak yang menangani konflik menyangkut konflik yang ditanganinya juga akan terpantau lewat simbol yang diberikan dalam peta konflik. Dengan demikian evaluasinya juga dapat dilakukan dengan tepat.



Sedangkan kapan waktu yang tepat untuk menggunakan mapping conflict ini ada dua kemungkinan. Pertama, ia dapat digunakan pada awal proses bebarengan dengan alat-alat analisis konflik lainnya. Di sini, pemetaan konflik dan alat-alat analisis lainnya akan berfungsi secara kombinatif. Sebagaimana telah diterangkan sebelumnya, bahwa masing-masing alat analisis tersebut memiliki angle tertentu untuk menangkap realitas konflik yang tidak dimiliki oleh alat lainnya. Perpaduan dari beberapa alat analisis termasuk mapping conflict akan membantu memberikan analisis yang lebih memadai terhadap konflik yang dianalisis.

Kedua, mapping conflict dapat digunakan pula pada waktu kemudian, yakni untuk mengidentifikasi entry point yang mungkin untuk suatu tindakan atau untuk membantu proses pembangunan strategi (strategy building).

Bagaimana cara membuat peta situasi konflik? Untuk membuat peta konflik yang baik, maka ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu:
Tentukan apa konflik yang mau dipetakan, kapan dan dari sudut pandang apa. Pilihlah momen khusus dalam suatu situasi khusus. Jika seseorang hendak memetakan seluruh konflik politik regional secara detail, hasilnya mungkin sangat menyita waktu, sangat luas dan sangat kompleks sehingga peta konflik itu tidak banyak bermanfaat. Sering lebih bermanfaat untuk membuat beberapa peta mengenai situasi yang sama dari berbagai titik pandang dan bagaimana berbagai pihak yang terlibat dalam konflik mempersepsinya. Ringkasnya, lakukanlah pemetaan terhadap sudut pandang, momen dari konflik yang memang feasible.
Jangan lupa menempatkan diri anda dan lembaga atau organisasi dimana anda berkiprah dalam penanganan konflik dalam peta konflik yang anda buat. Tujuannya yaitu untuk mengingatkan bahwa anda dan organisasi anda adalah bagian dari situasi, bukan di atasnya.
Pemetaan itu bersifat dinamis. Ini merefleksikan titik tertentu mengenai mengenai situasi yang berubah dan titik menuju aksi. Tawarkan kemungkinan-kemungkinan baru, apa yang bisa dilakukan? Siapa yang piawai melakukannya? Kapan waktu yang tepat untuk melakukannya? Apa yang harus dipersiapkan sebelumnya? Struktur seperti apa yang perlu dikembangkan ke depan?
Penting juga dipertanyakan, apa yang menjadi objek konflik dari para pihak?

Dalam prakteknya, pembuatan peta konflik hendaknya mengikutsetakan dan menghadirkan di dalamnya (1) peta gambar (geographical maps) yang menunjukkan wilayah-wilayah dan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik; (2) gambar masalah yang diperselisihkan (mapping of issue); (3) mapping kekuatan(mapping of power alignment) yang menggambarkan peta kekuatan para pihak.; (4)mapping kebutuhan dan ketakutan (mapping of needs and fears), yaitu menggambarkan apa yang diinginkan dan dihindari oleh para pihak. (Fisher and Co., 2000:23).

D. Contoh Pemetaan Konflik (Mapping Conflict)

Untuk mendapatkan gambaran riil tentang bagaimana bentuk pemetaan konflik yang sudah jadi, maka berikut ini penulis tujukkan satu contohnya.

Gambar 1: Peta (dasar) Konflik.












(Fisher and Co., 2000:23) Gambar atau peta di atas menunjukkan bagaimana peta konflik secara dasar akan tampak. Beberapa pertanyaan yang mungkin ditanyakan adalah:

1. Siapa pihak utama yang terlibat dalam konflik?

2. Adakah pihak lain yang terlibat atau berhubungan dengan konflik, termasuk kelompok atau orang luar?

3. Bagaimana hubungan pihak-pihak tersebut, dan bagaimana hal itu dihadirkan dalam peta? (aliansi, hubungan baik, hubungan tidak baik atau konfrontasi)?
GAMBAR 2: Peta Konflik dalam suatu keluarga





(Fisher and Co., 2000:24)

Gambar di atas menunjukkan konflik dalam suatu keluarga dimana konflik utamanya adalah antara ayah dan anak perempuannya tentang apakah pernikahan yang sudah ditentukan akan diteruskan atau tidak. Garis-garis beragam dalam gambar dipakai untuk merepresentasikan hubungan yang kuat antara nenek dengan anak perempuan, hubungan yang rusak ibu dan bapak, dan bagaimana dua saudara terpecah dalam hal siapa yang mereka dukung dalam konflik tersebut walaupun dalam faktanya mereka memiliki ikatan persaudaraan. Contoh ini menunjukkan bagaimana teknik pemetaan dapat disesuaikan dengan situasi konflik secara tepat.

---oo0oo---

REFERENCE

Bart Klem, Hand-outTerminology, Wageningen, 2007.

Chris Mitchell, The Structure of International Conflict, Mac Millan, London, 1981.

Georg Frerks and Bart Klem, Dealing With Diversity,Sri Lankan Discourse on Peace and Conflict,The Hague, 2005.

Paul van Tongeren, and Co. (Editors), People Building Peace II, Successful Stories of Civil Society, Lynne Rienner Publishers, London, 2005.

Simon Fischer and Co., Working With Conflict, Skills and Strategies for Action, London-New York, 2000.



[1] Ada bernmacam-macam cara yang berkait dengan penanganan konflik yang dikenal dalam disiplin Conflict Studies yaitu pencegahan konflik (conflict prevention), manajemen konflik (conflict management), resolusi konflik (conflict resolution), penyelesaian konflik (conflict settlement), transformasi konflik (conflict transformation), peringatan dini dan tindakan dini (early warning and early action), mediasi konflik (conflict mediation), pembangunan perdamaian (peace-building), penegakan perdamaian (peace enforcement).


[2] Dalam disiplin Conflict Studies dikenal pula analisis wacana (discourse analysis). (Georg Frerk and bart Klem:2005).


[3] Faktor-faktor ini memiliki signifikansi yang berbeda terhadap konflik. Trigger adalah peristiwa-peristiwa yang memicu sebuah konflik, akan tetapi tidak penting dan tidak memadai untuk menjelaskan konflik itu. Sedangkan pivotal factors atau root causes terletak pada akar atau jantung konflik dan perlu mendapat perhatian yang besar untuk memecahkan konflik secara permanen. Adapun mobilizing factoryaitu issu-issu yang menggerakkan individu atau kelompoh untuk melakukan tindakan kekerasan. Danaggravating factors peristiwa-peristiwa atau issu-issu yang menambah bobot mobilizing factors atauroot factors, akan tetapi tidak cukup dengan sendirinya untuk menyebabkan dan menimbulkan konflik.(Klem, 2007:1).

10 Fakta Unik Royal Wedding Putri Sultan

Kesultanan Yogyakartasiap menggelar Kraton Wedding 18 Oktober mendatang. Seperti apa pernikahan ala kerajaan Yogyakarta ini? Berikut 10 fakta menariknya.

1. Calon mempelai wanita yaitu Gusti Kanjeng Ratu Bendara mengaku pernikahannya sengaja dibuat 16-18 Oktober 2011. Tanggal tersebut dipilih sesuai perhitungan Jawa dan dianggap hari baik. Tanggal itu juga memadukan hari ulang tahun GKR Bendara dan calon suaminya, Achmad Ubaidilah.

2. Prosesi inti Kraton Wedding akan berlangsung selama empat hari empat malam, mulai 16 Oktober hingga 19 Oktober 2011.

3. Dalam prosesi pertama Kraton Wedding, kedua calon mempelai nyantri di Masjid Panepenyang terletak di dalam kompleks Kraton Yogya. Prosesi tersebut disebut Mujahadah. Dalam prosesi tersebut, Mas Ubay dan Jeng Reni (sapaan akrab calon mempelai) akan menempa batin dengan agama serta mendapat wejangan seputar agama.

4. Resepsi Jeng Reni dan Mas Ubay sedikit berbeda karena akan mengulangi tradisi pernikahan zaman Sultan Hamengku Buwono VII yang memerintah pada periode tahun 1877-1920. Resepsi pernikahan akan digelar di Kepatihan, tempat tinggal Patih Danurejo yang kini sudah berubah fungsi menjadi Kompleks Kantor Gubernur Provinsi DIY.

5. Berbeda dengan pernikahan Kraton Wedding sebelumnya, kali ini kedua mempelai akan menaiki kereta pusaka yang dikenal dengan Kereta Kyai Jongwiyat. Kereta ini beratap terbuka dan beroda empat. Kereta Kyai Jongwiyat adalah peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono VII dan saat ini disimpan di Museum Kereta di Jl Rotowijayan, Yogyakarta.

6. Sesuai adat istiadat keraton, sebelum menikah kedua mempelai mendapat gelar dan nama baru dari Sultan. Putri Sultan yang awalnya bernama Gusti Raden Ajeng (GRAj) Nurastuti Wijareni(25) mendapat gelar baru GKR Bendara, sedangkan Achmad Ubaidilah (30) mendapat gelar dan nama baru Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudanegara.

7. 18 perias dilibatkan dalam Kraton Wedding. 18 perias tersebut terdiri dari 14 perias wanita dan empat perias laki-laki. Tienuk Riefki, perias pengantin tradisional langganan selebriti kembali dipercaya pihak Keraton Yogyakarta merias kedua calon mempelai.

8. Seluruh prosesi Kraton Wedding akan didokumentasikan menjadi sebuah film dokumenter berdurasi sekitar satu jam. Proses pembuatan film dokumenter pernikahan adat keraton ini sudah dimulai sejak Juli 2011.

9. Untuk hadir dalam siraman yang berlangsung Senin (17/10/2011) di Sekarkedhaton, wanita harus memakai kebaya tangkeban tanpa plisir dan sanggul tekut. Aturan tersebut harus dipenuhi.

10. Sekitar 200 angkringan gratis akan disajikan di sepanjang Jalan Malioboro, Yogyakarta pada 18 Oktober mendatang. Angkringan tersebut disediakan oleh warga Yogyakarta sebagai wujud rasa bahagia dari rakyat untuk keraton yang sedang menggelar pesta pernikahan.

anda tahu?


Banyak kejadian sehari-hari di sekitar Anda yang mungkin tidak Anda mengerti atau mungkin sudah disalahpahami. Saya mencoba membantu Anda sedikit memahami apa, kenapa dan bagaimana hal itu bisa terjadi :
1. Lengah di saat berkendaraan selama 1 detik dalam kecepatan 40 km / jam itu sama dengan Anda telah menempuk jarak 11 meter tanpa kesadaran. Bayangkan bila pada saat Anda berkendara jarak antara kendaraan Anda dengan kendaraan di depan adalah 10 meter, maka kelengahan dalam 1 detik bisa berakibat Anda menabrak kendaraan di depan Anda. Penyebab kelengahan tersebut antara lain mengantuk, melamun, bertelepon genggam, atau mendengarkan musik sambil berkendara.
Penjelasannya : 40 km / jam setara dengan 40.000 m / 3600 detik setara dengan 11,11 meter / detik. Jadi setelah satu detik Anda sudah berada pada posisi 11,11 meter dari titik semula.
2. Upaya menghilangkan rasa pedas atau panas di dalam mulut setelah Anda makan cabe atau sambal dengan minum air dingin atau es malah akan menambah rasa pedas lebih tajam. Sebaliknya bila Anda minum air hangat akan mengurangi rasa pedas tersebut. Tapi bila minum air dingin bergantian dengan air panas, hal itu akan membingungkan mulut Anda.
Penjelasannya : Air dingin hanya memberi efek rasa enak sementara rasa pedas masih ada apabila rasa dingin hilang, efek pedas akan lebih tajam disebabkan perbandingan rasa antara dingin air dengan pedasnya atau panasnya cabe terlalu jauh. Bila Anda minum air hangat, selain perbandingan rasa yang tidak terlalu jauh, air hangat juga merangsang ujung-ujung syaraf untuk mengirimkan pesan kesusunan syaraf pusat sampai ke otak dan merangsang otak untuk memerintahkan tubuh mengeluarkan zat yang bersifat analgetik atau penghilang rasa sakit secara alami. Sehingga rasa pedas pun berkurang.
3. Menggunakan baterai berpasangan secara bercampur antara baterai ½ pakai dengan baterai baru, akan memperpendek umur baterai baru 2 kali lebih cepat.
Penjelasannya : ½ bahan kimia yang kehabisan energinya dari baterai ½ pakai akan menyerap ½ energi listrik kimia dari baterai baru. Sedangkan hasil penyerapan oleh baterai bekas tadi tidak bisa digunakan karena bahan kimia di baterai bekas sudah usang.
4. Mencuci sepatu olah raga Anda akan mempercepat berkurangnya umur sepatu Anda. Jadi biar lebih awet, sepatu Anda jangan terlalu sering dicuci, atau jangan dipakai sekalian.
Penjelasannya : Sifat lem, yang biasanya digunakan pada sepatu olah raga, adalah apabila terkena air dan sabun daya lengketnya akan semakin berkurang.
5. Minum es jeruk manis (menggunakan gula) bersama-sama dengan makan bakso memang enak (apalagi kalau gratis ), tetapi tidak akan membantu menetralisir lemak pada kuah dan bakso Anda dengan baik, malahan akan mempercepat proses terjadinya peningkatan timbunan lemak di dalam tubuh.
Penjelasannya : Sifat es yang dingin akan membekukan lemak yang kita makan sehingga ikatannya akan menjadi lebih kuat (sulit untuk diuraikan). Sedangkan gula akan menambah timbunan lemak, karena sakrosa pada gula di dalam darah akan diurai menjadi glukosa. Glukosa yang tidak habis terpakai sebagai energi, hanya akan ditimbun di bawah lapisan daging dan kulit sebagai lemak. Jadi sebaiknya minum air jeruk dalam keadaan hangat dan tidak pakai gula.
6. Tidur ½ jam dengan lelap pada siang hari dapat memberikan kesegaran kembali setelah bangunnya dengan nilai yang setara dengan tidur 1 jam dengan lelap pada malam harinya. Tetapi apabila lebih dari ½ jam (1 jam atau lebih), Anda malah akan merasa kelelahan.
Penjelasan : Secara alami berdasarkan jam tubuh kita (kebiasaan kita), metabolisme tubuh (proses kerja sistem tubuh, termasuk menghasilkan energi) pada siang hari berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan malam hari. Hal ini disebabkan aktivitas pada siang hari membutuhkan energi lebih banyak di banding malamnya.
Di dalam tidur terjadi penurunan percepatan metabolisme tubuh dikarenakan tubuh dalam keadaan beristirahat. Dalam ½ jam pertama kita tidur pada siang hari percepatan penurunan metabolisme tubuh belum seberapa, sehingga efek segar terasa di saat kita bangun, bahkan setara dengan 1 jam apabila Anda tidur malam hari. Karena pada malam hari kecepatan metabolisme tubuh memang dalam keadaan lambat. Sedangkan pada ½ jam pertama kita tidur pada siang hari, kecepatan metabolisme tubuh masih cepat dan menghasilkan energi lebih banyak dibanding malam harinya, sehingga kita merasa lebih segar.
Namun apabila kita tidur sampai 1 jam atau lebih pada siang hari, tubuh akan mengalami percepatan penurunan metabolisme yang lebih tajam karena tubuh beranggapan bahwa kita sudah tidak akan beraktivitas lagi. Pada saat kita bangun kita menjadi merasa sangat lelah. Hal ini disebabkan jumlah energi yang dihasilkan metabolisme tubuh lebih sedikit karena mengalami penurunan percepatan, sedangkan kebutuhannya lebih banyak.
Sedangkan bila kita tidur cukup pada malam harinya, pada saat bangun pada pagi hari kita akan merasakan tubuh lebih segar disebabkan metabolisme tubuh secara otomatis berdasar jam tubuh (kebiasaan kita) akan meningkat percepatannya pada saat matahari mulai terbit.

Contoh konflik sosial di Indonesia Konflik Sosial Kasus Tegal Dan Cilacap


Konflik Sosial Kasus Tegal Dan Cilacap
PENDAHULUAN
Latar Belakang Konflik merupakan bagian tak terpisahkan dari masyarakat. Konflik dapat bersifat tertutup (latent), dapat pula bersifat terbuka(manifest). Konflik berlangsung sejalan dengan dinamika masyarakat. Hanya saja, terdapat katup-katup sosial yang dapat menangkal konflik secara dini, sehingga tidak berkembang meluas. Namun ada pula faktor-faktor di dalam masyarakat yang mudah menyulut konflik menjadi berkobar sedemikian besar, sehingga memporak-porandakan rumah, harta bendalain dan mungkin juga penghuni sistem sosial tersebut secara keseluruhan. Dalam suasana sistem sosial masyarakat Indonesia yang sangat rentan terhadap berbagai gejolak ini,sedikit pemicu saja sudah cukup menyebabkan berbagai konflik sosial. Konflik antar desa diTegal (Senin, 10 Juli 2000) dan konflik antar kampung di Cilacap (Kamis, 6 Juli 2000)hanyalah merupakan contoh betapa hal-hal yang bersifat sangat sederhana ternyata dapa tmenjadi penyulut timbulnya amuk dan kerusuhan massa yang melibatkan bukan hanya pihak-pihak yang bertikai, melainkan juga seluruh desa. Desa-desa dan kampung-kampung di JawaTengah yang sudah sejak puluhan dan bahkan ratusan tahun hidup dalam keharmonisa antar tetangga dan antar desa tersebut dapat berubah total menjadi saling serang dan saling menghancurkan rumah warga desa lain yang dianggap musuhnya.
Pemerintah sebagai penanggung jawab keamanan dan ketertiban dalam masyarakat sangat berperan penting dalam menciptakan suasana harmonis antar berbagai kelompok dalam masyarakat. Namun,bila pengendalian sosial oleh pemerintah melalui perangkat-perangkat hukumnya tidak berjalan, maka pengendalian sosial dalam bentuk lain akan muncul dalam masyarakat.Sebagaimana berbagai kerusuhan massal yang pernah terjadi sebelumnya, pemicu-pemicu tersebut bukanlah penyebab utama. Ini hanyalah casus belli yang memunculkan konflik terpendam yang berakumulasi secara bertahap. Penyebab utamanya mungkin baru dapat diketahui setelah suatu kajian yang seksama dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Dalam kaitan inilah, kajian singkat ini ingin diletakkan. Kajian yang ditulis dalam laporan ini,mungkin saja mengalami perubahan dengan berlangsungnya waktu, yaitu dengan semakin diketahuinya faktor-faktor lokal (indigenious factors). Meskipun demikian, laporan initetap di dasarkan atas data sekunder terbatas dengan pendekatan yang kritis. TujuanTujuan utama dari kajian singkat ini adalah untuk mengidentifikasi konflik, mencari faktor pendorong, pemicu dan penyebab terjadinya konflik yang dampaknya sangat merugikan,serta sebagai basis pembuatan peta daerah rawan konflik . Metode Pendekatan Data yang digunakan sebagai dasar analisis adalah menggunakan data sekunder dan berbagai beritadari berbagai sumber media massa. Meskipun demikian, diupayakan dengan mencermati faktor-faktor setempat yang lebih dominan sebagai penyebab utama (prima causa)

KONFLIK ANTAR KELOMPOK DALAM MASYARAKAT KASUS TEGAL
Letak GeografiDesa Karangmalang Kecamatan Kedungbanteng dan Desa Harjosari Kecamatan Suradadi terletak di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Kabupaten Tegal merupakan salah satu kabupaten dari 29 kabupaten dan 6 (enam) kotamadya di Jawa Tengah. Desa Harjosari mempunyai luas 5,6 hektar dengan penduduk 9.960 jiwa (824 KK). Penduduk KampungRandu, desa Harjosari, umumnya petani, buruh tani, pedagang bakulan dan sebagian lagis ebagai tenaga kasar di beberapa kota besar terdekat. Jarak terhadap kota kecamatan kurang lebih 20 kilometer. Kronologi Peristiwa Sebagaimana diberitakan oleh berbagai media massa, peristiwa amuk massa di Tegal terjadi secara bergelombang. Peristiwanya bermula dari perkelaian antar kelompok kedua desa, yaitu warga Desa Karangmalang,Kecamatan Kedung banteng dan warga Desa Harjosari, Kecamatan Suradadi, keduanya diKabupaten Tegal, Jawa Tengah. Ini terjadi pada hari Minggu malam jam 23:00 WIB didekat rumah Sipon, warga desa Kampung Randu, Desa Harjosari yang menikahkan anak perempuannya dengan menanggap pertunjukan wayang golek.
Dalam perkelaian tersebut, Bugel alias Karyono bin Wahid(25), seorang warga Desa Karang malang tewas satu jam kemudian dalam perjalanan ke rumah sakit. Tangan Bugel dibabat hingga putus dengan senjata tajam. Tewasnya Bugel menimbulkan tindakan pembalasan warga Karangmalang terhadap warga Kampung Harjosari yang mayoritas tidak tahu menahu dan tidak mempunyai kaitan langsung dengan insiden Minggu malam. Sasaran utama pembalasan iniadalah Sa (34). Serangan pertama dilakukan oleh warga desa Karangmalang terhadap desa Kampung Randu pukul 04:00 WIB dan kedua pukul 07:00 WIB. Sebagai akibatnya, sebagian besar rumah warga Harjosari yang menggantungkan nafkahnya sebagai petani dan pedagang berubah menjadi lautan api. Ratusan warga Karangmalang yang sudah melengkapi dirinya dengan berbagai senjata tajam, pentungan, bom molotov dan jerigen berisi bensin membakar dan memporak-porandakan Desa Harjosari. Warga Desa Harjosari yang melihat gelagat berbahaya ini telah mengosongkan rumahnya dan meninggalkan desanya untuk menyelamatkan diri. Sebagian warga masih sempat menyelamatkan harta benda mereka seperti pesawat televisi, sepeda, ternak dan pakaian ala kadarnya. Pihak keamanan, sejak terjadinya konflik antar kelompok di Kampung Randu Minggu malam sebenarnya sudah menduga akan terjadi aksi massa yang lebih besar.
Namun aparat keamanan mengakukebobolan karena aksi tersebut dilakukan oleh ribuan warga Karangmalang. Pihak keamanan sudah melakukan upaya menutup jalur pintu masuk dari Desa Harjosari dan Karangmalangdan sebaliknya. Namun pihak keamanan tidak dapat berbuat banyak ketika penyerbuantersebut dilakukan melalui hutan jati yang langsung menembus Desa Harjosari. Akibat aksimassa tersebut, menurut Kepala Desa Harjosari, dari sebanyak 368 rumah di Harjosari,sebanyak 129 rumah diantaranya dibakar dan 116 rumah lainnya dirusak secara membab ibuta dengan tingkat kerusakan berat dan ringan Warga Harjosari yang menyelamatkan diri tetap bertahan di pengungsian hingga Senin (10 Juli 2000). Ini berkisar 1.300 jiwa. Merekatetap bertahan hingga Selasa besok paginya, menunggu situasi kampung aman kembali.Langkah Tindak Lanjut Peristiwa tersebut telah membuat kalang kabut aparat keamanansetempat, yang segera hadir di tempat, yaitu Kepolisian Wilayah Tegal, satuan Unit Perintis Sabhara, Brimob dari Tegal, Pemalang dan Pekalongan. Bantuan juga datang dari  Kodim dan Batalyon 407 Slawi. Untuk mencegah aksi balas dendam perbatasan kedua wilayah ditutup sementara. Polisi telah menangkap 5 (lima) warga Desa Harjosari yangdiduga melakukan pemukulan terhadap Bugel dan kawan-kawan, yaitu Wasrin bin Kramat(27), Sarono (23), Supardi (23), Sukarjo (27) dan Hadi (22).
Namun, tersangka yang didugakuat menusuk dan membabat tangan Bugel telah kabur sekeluarga. Beberapa warga yang terlibat amuk massa, beberapa di antaranya juga menghilang dari desanya. Merekatertangkap setelah petugas seharian menyisir kawasan hutan jati sekitar desa. Pasukan keamanan sebanyak 300 orang tetap disiagakan di kedua desa yang bertikai. Kawasan hutan jati yang berbatasan dengan Desa Harjosari yang digunakan sebagai jalur penyerbuan kedesa tersebut tetap dijaga ketat. Bupati Tegal bersama Ketua DPRD dan Kapolre ssetempat berusaha menangkan warga kedua kampung yang bertikai dan mencegah tindakanpembalasan yang sangat merugikan kedua belah pihak. Hingga Rabu (12 Juli 2000)sedikitnya 75 warga Desa Karangmalang yang diduga sebagai pelaku aksi amuk massa ditangkap aparat kepolisian gabungan dari Kepolisian Resor Slawi dan Kepolisian Wilayah Pekalongan.
Dari jumlah tersebut, 8 (delapan) di antaranya diduga sebagai provokator.Seorang tersangka provokator merupakan perangkat desa setempat dan seorang lagi merupakan pegawai negeri sipil. Warga yang tertangkap tersebut ditahan di Markas Kepolisian Resor Slawi, Kabupaten Tegal. Kepala Desa Karangmalang tidak keberatan warganya ditangkap asal pelaku pembunuhan warga Karangmalang juga diadili. Semula,terjadi bentrokan aparat dengan warga Karangmalang saat polisi menangkap pelaku pembakar rumah dari pintu ke pintu. Dari sebanyak 89 orang yang ditangkap, setelahpemeriksaan yang intensif hanya 17 orang yang resmi berstatus tersangka, 72 orang lainnya dibebaskan. Hari Kamis (13 Juli 2000) sore, Tim Penyidik Polres Tegal mulai memeriksa 300 warga Kampung Randu sebagai saksi. Saksi-saksi tersebut diakui sangatkooperatif yang diduga merupakan karakter asli warga setempat
.
KASUS CILACAP
Letak Geografi Kampung Sumpin, Kampung Kebonmanis di satu pihak danKampung Plikon di lain pihak merupakan kampung-kampung di Kabupaten Cilacap. Kabupaten Cilacap juga merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang berlokasi dikawasan pantai selatan Pulau Jawa. Kronologi Peristiwa Konflik ini melibatkan wargaKampung Sumpian yang didukung warga Kebonmanis melawan warga Kampung Plikon, DesaAdipala, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. Konflik antar warga ini dipicu olehSuworyono yang memalak beberapa warga Kampung Plikon yang sedang main lotre.Penolakan warga ini berakhir dengan insiden pemukulan warga Plikon kepada Suwaryono binMadislam (26). Suwaryono yang tidak menerima perlakuan ini memanggil teman-temannyasebanyak sekitar 20 orang, termasuk dua adiknya, yaitu Genjo dan Djoko. Merekamendatangi rumah Nana Witana, tempat mengadu permainan. Warga yang sudah jengkel,akhirnya mengeroyok Suwaryono. Korban yang sudah tidak berdaya disiram bensin dandibakar hingga tewas. Aksi ini berlangsung sekitar pukul 16:00 WIB hari Kamis (6 Juli2000). Tewasnya warga Kebonmanis ini berbuntut panjang. Ratusan warga Sumpilan danKebonmanis yang membawa pentungan, parang, bensin dan senjata tajam lainnya, sekitarpukul 20:00 WIB menyerang Kampung Plikon. Mereka membakar rumah warga setempat, terutama yang berada di tepi jalan. Sebanyak 32 bangunan rumah habis terbakar. WargaPlikon bergegas menyelamatkan diri. Hal yang mengherankan, ketiga desa yang bertikaitersebut adalah desa-desa yang berdekatan dan banyak yang mempunyai hubungankeluarga. Langkah Tindak Lanjut Sebanyak 7 (tujuh) peleton aparat keamanan yang terdiridari polisi termasuk Brimob dan aparat Kodim Cilacap dikerahkan untuk mengamankansituasi. Petugas baru berhasil menguasai keadaan menjelang tengah malam. Merekamembentuk pagar betis untuk memisahkan penduduk dua kampung yang bertikai. Polisitelah menangkap 11 warga Plikon yang diduga kuat terlibat dalam aksi pembakaranterhadap Suwaryono. Sebanyak 8 (delapan) warga Plikon telah ditahan. Mereka adalahSabar (42), Bagio (23), Nana Witana (65), Karsidi (25), Sugihartono (24), Sulyono (25),Sukirno (20) dan Nurhadi (30).
ANALISIS KEJADIAN
Menurut sumber setempat, pertikaian antar warga dari keduadesa di Tegal bukan yang pertama kali terjadi. Pertikaian massal sebelumnya terjadi padaakhir Desember 1999. Saat itu, warga Karangmalang juga meninggal pada peristiwa dikampung yang sama. Dalam pemeriksaan polisi, beberapa warga Karangmalang yang sempatmenginap di Polres Tegal sebagai saksi menyatakan bahwa tidak pernah terpikirsebelumnya akan membakari rumah warga Harjosari. Namun karena pengaruh hasutan,provokasi dari orang-orang tertentu yang dianggap tokoh, dia bersama warga lainnyaakhirnya bergabung dalam aksi amuk massa tersebut. Warga yang menjalani pemeriksaansangat kooperatif dalam menjawab berbagai pertanyaan terutama tentang sejumlah nama yang merupakan penyandang dana untuk membeli bensin atau provokator. Bersama 16 wargalainnya, seorang perangkat desa yang diduga bertindak sebagai penyandang dana telahditahan di Polres Tegal. Memang sulit membayangkan kedua desa bertetangga, meskipunsecara administratif berbeda kecamatan, dapat bertikai sedemikian ganas. Desa Harjosaridan Karangmalang merupakan wilayah perbatasan antara Kecamatan Suradadi danKecamatan Kedungbanteng di Kabupaten Tegal. Kedua desa berjarak kurang lebih 6 (enam)kilometer, suatu jarak yang sangat dekat untuk suatu kawasan desa. Perilaku wargaHarjosari umumnya baik-baik. Mereka gampang diatur, sangat toleran, suka membantusama lain dan tidak suka kekerasan. Namun akhir-akhir menjelang terjadinya amuk massa,ulah sekelompok pemuda yang kurang simpatik menyebabkan Kampung Randu sepertidikucilkan oleh warga kampung lain. Kesan ini muncul ketika terjadi serbuan ke KampungRandu. Tidak ada warga kampung lain satupun yang berniat untuk membantu melerai ataumencegah penyerbu. Kejadian-kejadian tersebut tampaknya berlangsung sejalan denganadanya sinyalemen persaingan bisnis kayu jati. Perseteruan terselubung antar desatersebut membuat salah satu kelompok seolah-olah sengaja menciptakan situasi ini untukmenjarah kayu jati. Konon, pada waktu terjadi serbuan massa Senin dini hari dan berlanjutSenin pagi, pada saat yang sama terjadi penjarahan pohon jati di kawasan hutan yangletaknya berbatasan dengan Desa Harjosari. Kedua desa bertetangga sebenarnyamerupakan desa yang yang relatif terpencil dan bukan daerah subur. Nafkah wargatampaknya terbantu oleh lokasi desa yang berbatasan dengan hutan jati KesatuanPemangkuan Hutan Wilayah Pekalongan. Selain bertani, sebagian warga memperoleh pendapatannya dari berjualan kayu jati yang sudah dibuat bahan bangunan. Daun pintu,misalnya, dapat laku dijual Rp 175.000 hingga Rp 200.000/buah. Kusen pintu dan jendelabisa mencapai Rp 100.000 sampai Rp 150.000/buah. Dalam suasana maraknya usaha bahanbangunan , penebangan kayu di hutan secara illegal tidak mendapatkan sanksi apapun.Penegakan hukum seolah-olah tidak berjalan. Ini tampaknya menimbulkan perasaan jengkel berkepanjangan pada warga lain yang kurang memperoleh akses terhadap sumberdayahutan jati. Oleh karena itu, meninggalnya salah seorang warga Karangmalang merupakanpemicu bagi pembalasan terhadap warga Harjosari yang dianggap sebagai sumberkerusuhan. Sedangkan dalam kasus kerusuhan di Cilacap, tidak banyak yang dapat diungkapdari kejadian ini, kecuali bahwa aksi pembakaran korban hingga tewas Suwaryonomerupakan korban tewas yang ke 15 dengan modus dibakar dalam peristiwa amuk massa diwilayah Cilacap dalam kurun waktu 6 (enam) bulan terakhir. Satu hal sudah jelas, bahwapemalakan dalam kaitan ini bukanlah sebab utama terjadinya pembakaran. Ini hanyalahmerupakan pemicu timbulnya kerusuhan yang lebih besar yang berakhir dengan pembakaranrumah warga yang notabene merupakan orang-orang yang masih mempunyai hubungan keluarga antar satu dan lain desa.


KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapatlah disimpulkan sebagai berikut: Pemicu utamadalam kasus kerusuhan massa di Tegal antara warga Kampung Randu, Desa Harjosari,Kecamatan Suradadi melawan Desa Karangmalang, Kecamatan Kedungbanteng di KabupatenTegal adalah kematian Bugel bin Wahid (25), warga Desa Karangmalang, yang bertandang diDesa Harjosari. Warga Karangmalang kemudian membalas kematian warganya ini denganmenyerbu Kampung Randu, Desa Harjosari, Senin (10 Juli 2000) dinihari secarabergelombang. Akibatnya, dari 368 rumah Kampung Randu yang ada, sebanyak 129 rumahdibakar, sebanyak 116 rumah lainnya mengalami rusak berat dan ringan. Akar permasalahanutama peristiwa ini tampaknya lebih dilandasi oleh persaingan laten antar sebagian wargake dua desa karena mempunyai akses terhadap sumberdaya alam hutan kayu jati secaraillegal, namun tidak ditindak secara hukum. Ini menimbulkan kecemburuan sosial bagi desa-desa di sekitarnya yang lebih jauh dan kurang mempunyai akses terhadap sumberdaya alamtersebut. Pemicu utama kasus konflik antar kampung di Cilacap yang melibatkan wargaKampung Sumpilan yang didukung oleh warga Kampung Kebonmanis di satu pihak melawanwarga Kampung Plikon, Kecamatan Adipala, keduanya di Kabupaten Cilacap, adalahpemalakan Suwaryono bin Masdilam (26) terhadap warga Kampung Plikon yang berakhirdengan dibakarnya Suwaryono Kamis (6 Juli 2000) malam. Tewasnya Suwaryono menyulutaksi balas dendam warga Sumpilan (kampung asal korban) dan kampung Kebonmanis denganmenyerbu rumah warga Kampung Plikon. Akibatnya, sebanyak 32 rumah hangus dimakan api.Sepeda motor Suwaryono juga ikut dibakar. Akar permasalahan utama dari peristiwa inibelum dapat dikemukakan dalam analisis ini karena belum ada data yang diperoleh. Untukhal ini kiranya perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam melalui kunjungan ke daerahkejadian. Dalam kejadian itu dapat ditelusuri secara lebih luas, mengapa orang di keduakampung itu mudah melampiaskan kemarahan dengan merusak, membunuh, membakar danmenghancurkan benda-benda yang dianggap milik "musuh". Apakah mungkin ada provokasi dari luar, dan apakah masyarakat di kedua desa itu mengalami tekanan mental dan bebanhidup sehari-hari menjadi mudah meledakkan emosinya. Kedua kasus konflik sosialtampaknya merupakan indikasi semakin rentannya kondisi psikologi, sosial, ekonomi, hukum,politik dan keamanan. Hal-hal yang kurang lebih serupa, sampai batas-batas tertentu,dapat dijumpai di daerah-daerah lain, dengan sedikit banyak perbedaan. Ini misalnya dapatdisimak dari berbagai peristiwa konflik sosial yang terjadi kurang lebih hampir bersamaan, yaitu sepanjang bulan Juni-Juli 2000. Beberapa contoh di antaranya: Konflik antar wargaKampung Hanja, Cibuntiris dan Sindang Jaya, Kecamatan Bojonggambir, KabupatenTasikmalaya, Jawa Barat (21-24 Juni 2000). Penyerangan terhadap warga Kampung Hanjadan Buntiris, konon diawali oleh isu penduduk Kampung Hanja menganut aliran sesat.Sebanyak 30 rumah warga Hanja dibakar oleh sekitar 100 orang bertopeng secarabergelombang dalam 4 hari. Kerusuhan di Kumai, Kelurahan Kumai Hulu, Kecamatan KumaiHulu, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Rabu, 5 Juli 2000). Sebanyak 4(empat) orang tewas dan 2 (dua) rumah warga dibakar massa. Ini dipicu oleh pertengkaranantara buruh dan cukongnya. Namun buruh yang nekad bersama kelompoknya melakukanpenyerangan yang berubah menjadi aksi pembakaran rumah di sekitar cukong. Kerusuhan diRuteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (Sabtu, 8 Juli 2000). Peristiwa inidipicu oleh aksi tiga pedagang kasur keliling yang disukan menyebarkan roti mengandungvirus rabies untuk membuat anjing yang memakannya terjangkit penyakit rabies. Sebanyak2 (dua) orang korban yang tewas adalah para pedagang tersebut, 1 (satu) pedagang lainnyameskipun babak belur dapat diselamatkan, karena dihakimi massa yang marah. Keributanantar warga Kampung Gabus, Desa Srimukti, Kecamatan Tambun, Bekasi dan KampungPangkalan, Desa Kedungpengawas, Kecamatan Babelan, Bekasi. Dua (2) orang wargaKampung Gabus yang akan melakukan penyerangan ke desa tetangganya, kampung Pangkalantewas tenggelam di kali (Jum·at, 14 Juli 2000 dan Sabtu 15 Juli 2000). Tawuran pemuda diMatraman antara Palmeriam/kayumanis/Tegalan dan Berlan/Kebonmanggis/Manggaraipinggir kali (berkali-kali, Sabtu, 15 Juli 2000 dan terakhir 24 Juli 2000).
SOLUSI
Tindakan hukum yang jelas dan tegas (law enforcement) terhadap pencurian kayu jati yang "diduga" telah dilakukan oleh sementara penduduk yang bermukim berdekatandengan hutan jati. Muspida setempat perlu melakukan forum komunikasi dengan parawarganya dan penyuluhan-penyuluhan sosial tentang berbagai kerugian akibat perselisihanantar desa. Di samping itu, juga perlu disosialisasikannya berbagai cara untuk menghindariberbagai kemungkinan provokasi. Sedapat mungkin perlu pula diusahakan kegiatan bersamaantar desa yang memungkinkan warga antar desa membina hubungan komunikasi yangpositif. Untuk kasus Cilacap, alternatif solusi belum dapat kami sampaikan. *end (KebijakanPublik ² Kedeputian Dinamika Masyarakat







Gara-Gara El Clasico, Seorang Anak Di Angola Membunuh Ayahnya Sendiri




Belum juga El Clasico digelar, korban sudah jatuh. Korban bukanlah pemain Barcelona yang ditebas kaki kayu lini belakang Real Madrid.
El Clasico
Korban bukan pula pemain Real Madrid yang diberi kartu merah karena kubu El Barca sering menyelam. Melainkan, seorang ayah di Angola yang dibunuh anaknya sendiri gara-gara berdebat tentang El Clasico.
Ya, sebuah hal yang mengenaskan terjadi di belahan negara Afrika tersebut. Seorang anak berusia 17 tahun, naik pitam. Sang ayah yang berusia 48 tahun, berdebat panjang tentang El Clasico dan musik Angola.
Perdebatan ini berlanjut dengan perkelahian antara ayah dan anak ini hingga keduanya lepas kendali. Akhirnya, sang anak mengangkat pistol dan menyelesaikan debat dengan caranya sendiri. Ia dikabarkan menembakkan timah panas ke arah ayahnya dua kali di halaman rumah.
Sang ayah terkapar tewas sementara anaknya kabur dengan pistol yang digunakan untuk membunuh ayahnya sendiri.
Kabar tak mengenakkan ini sangat mengganggu persiapan El Clasico. Sepakbola seharusnya menjadi penebar kedamaian di seluruh dunia.
Bahkan, sebenarnya laga El Clasico tak “sepanas” yang dibayangkan orang. Beberapa pemain Barcelona dan Real Madrid dapat bercakap-cakap dengan ramah di luar panasnya pertandingan. Barcelona dan Real Madrid sendiri baru saja merapatkan barisan untuk memerangi kelaparan di Afrika.
Angola sendiri merupakan negara medioker di Afrika. Mereka baru sekali lolos ke Piala Dunia, yaitu saat turnamen terakbar itu diadakan di Jerman pada 2006.
Sementara, Angola tengah membidik Piala Afrika 2012 yang gelarannya akan diadakan di Gabon dan Guinea Katulistiwa pada 21 Januari hingga 12 Februari 2012 mendatang. Salah satu andalan Angola adalah penyerang Manucho yang bermain di Real Valladoid musim ini.
Published On: Sat, Dec 10th, 2011

Hati-hati Percintaan Bubar Karena Teknologi


Selalu ada sisi positif dan negatif dari semua hal, termasuk teknologi. Jika tidak hati-hati, perkembangan teknologi yang harusnya memudahkan, justru bisa menganggu kisah cinta Anda.


Ada orang yang mendapatkan kekasih lewat Internet, tetapi ada juga yang dicampakkan pujaan hati lewat SMS. Kehadiran teknologi dalam dunia percintaan memang kini semakin maju. Bukan hanya sekadar alat penghubung tapi juga bisa berfungsi sebagai detektif sampai “satpam”. Nah, jika tidak hati-hati, kecanggihan teknologi yang baik malah bisa berbalik merugikan kehidupan cinta Anda. Waspadalah!

Sibuk sendiri
Ketak-ketik di BlackBerry atau telepon selular cerdas Anda hampir tak bisa berhenti bahkan sampai detik terakhir sebelum tidur. Sering kali Anda lebih fokus pada ponsel, ketimbang pasangan yang duduk manis di sebelah. Saat liburan, interaksi Anda berdua juga kerap kurang maksimal karena kehadiran gangguan yang masuk melalui gadget Anda.

Jangan biarkan gadget atau alat komunikasi lainnya mengurangi kualitas hubungan Anda dengan orang terdekat. Usahakan sebisa mungkin melupakan gadget Anda dan berbincang dengan kekasih, teman makan malam. Bagaimanapun sentuhan personal dan interaksi saat tatap muka penting untuk meningkatkan kualitas hubungan walau Anda sudah saling berkabar seharian lewat pesan singkat.

Prioritas pertama

Apa yang Anda lakukan ketika baru bangun tidur? Memeluk pasangan, mencium si buah hati, atau memeriksa pesan di ponsel Anda? Jawaban yang terakhir mungkin lebih banyak dipilih saat ini.

Sadarkah Anda bahwa saat ini si gadget andalan sudah berubah jadi prioritas ketimbang orang tersayang? Berapa kali Anda harus melepaskan genggaman saat menonton bioskop dengan kekasih karena harus memeriksa pesan? Kerap juga pembicaraan penting dengan pasangan terganggu karena ada tanda pesan masuk di ponsel.

Jangan membiarkan diri Anda “dijajah” gadget. Selalu tetapkan batasan kapan Anda bisa terus memeriksa pesan di ponsel dan kapan Anda bisa benar-benar fokus untuk berinteraksi dengan kekasih. Orang tersayang Anda pasti kecewa jika ia dinomorduakan, meski oleh benda elektronik.

Eksistensi
Semakin berkembang, Internet menjadi tempat untuk berbagai macam hal, termasuk tempat menunjukkan eksistensi. "Kok status Facebook kamu masih single, kan kita sudah jadian?"

"Pasang foto sama aku dong di avatar Twitter?"

Nah, hal kecil seperti ini sering jadi pemicu konflik. Kata sayang atau komitmen kini tak cukup lagi hanya ditunjukkan secara tatap muka langsung. Status di Internet pun penting untuk mengukuhkan sebuah hubungan. Jika kekasih keberatan, maka potensi konflik bisa terjadi.

Dianggap masih ingin cari pacar, tidak mau menunjukkan sudah punya istri, atau bahkan dituduh tidak sayang jika tidak mau memajang eksistensi orang tersayang di situs jejaring sosial! Padahal setiap orang punya alasan dan preferensinya masing-masing.

Bisa saja sang kekasih menolak mengungkap terlalu banyak kisah pribadi atau kehidupan cintanya di jejaring sosial karena lebih banyak menggunakannya untuk urusan pekerjaan. Bicarakan hal ini baik-baik dan jangan jadikan sebagai tuntutan.

Jika ia memang siap membuka kehidupan pribadinya ke publik, tanpa diminta pun ia akan senang hati memasang status in a relationship atau married di profil jejaring sosialnya.

Mata-mata

Penguntit atau stalker era masa kini memang berbeda dengan jaman Alfred Hitchcock. Sekarang, tak lagi perlu keluar rumah untuk mengetahui apa yang sedang dikerjakan kekasih, di mana ia berada, hingga dengan siapa ia pergi. Cukup intip-intip status jejaring sosialnya atau bahkan lengkapi ponselnya dengan aplikasi berbasis GPS sehingga mudah melacak keberadaannya.

Ini juga menjadi potensi konflik karena tak sedikit pasangan yang cemburu buta. Kekasih dan mantannya sama-sama 'check-in' foursquare di mal tertentu dan bukan berarti mereka sedang bersama. Bisa saja kebetulan.

Atau kasus lain, jika pasangan Anda terlalu sering mention seseorang di Twitter, maka Anda secara otomatis membuka profil orang tersebut: Siapa dia dan apa hubungannya dengan kekasih Anda.

Apakah dalam konfrontasi Anda lebih percaya Internet ketimbang ucapan pasangan? Apalagi jika pasangan saling tahu password. Secara berkala pasti akan ada aktivitas saling memeriksa inbox atau aktivitas dan pertemanannya di situs tersebut secara diam-diam.

Huft! Melelahkan sekali ya jadi kekasih zaman sekarang. Mungkin banyak yang sudah lupa pada yang namanya kepercayaan dalam suatu hubungan. Karena itu jangan lupakan komunikasi tatap muka langsung agar hubungan tetap kuat tanpa perlu sibuk menjadi penguntit di dunia maya.

Tuntutan baru
Sudah dibaca (“R”) kenapa belum dibalas? Kenapa dia nggak mau memberi tahu password Facebook? Tak sedikit juga pasangan yang meminta kekasihnya mengirim bukti foto tempat ia berada karena tidak percaya pada ucapan kekasih. Banyak tuntutan baru muncul dengan adanya perkembangan teknologi. Tuntutan ini seringkali menjadi sumber konflik jika pasangan belum memiliki dasar hubungan yang kuat.

Mudah menilai
"Pacar baru kamu narsisistik ya, lihat saja Facebooknya."

"Kayaknya teman baru kamu orangnya aneh deh kalau aku lihat Twitternya."

Ketika bertemu atau mendengar nama orang baru, tak jarang yang dilakukan adalah mencari akun jejaring sosialnya atau menelusuri namanya di mesin pencari. Hasil pencarian akun jejaring sosialnya pun bermacam-macam. Ada yang positif, ada yang negatif. Tapi sering hasil pencarian itu dijadikan bahan untuk menilai orang tersebut. Bisa jadi Anda membatalkan kencan hanya karena melihat “keanehan” pada akun jejaring sosialnya.

Seperti halnya jangan menilai buku hanya dari sampulnya, jangan pula menilai seseorang hanya dari akun jejaring sosialnya. Memang akun jejaring sosialnya bisa memberikan gambaran tentang orang tersebut, tapi tak ada salahnya bertemu langsung dan siapa tahu ia tak seperti yang Anda duga.

Selingkuh
Ini yang paling berpotensi menimbulkan konflik. Beberapa studi mengatakan aktivitas yang tinggi pada situs jejaring sosial bisa membuka potensi selingkuh. Kemudahan untuk menggoda dan berhubungan dengan teman lama bisa membuka pintu baru untuk main api. Sekadar berteman atau sudah masuk ke kategori selingkuh? Batasan flirting pun kini semakin abu-abu dengan adanya fitur-fitur di jejaring sosial.

Jangan biarkan hal ini terjadi pada hubungan Anda. Kuncinya, tetap pertahankan kualitas komunikasi dan kepercayaan dalam hubungan. Kuatkan hubungan Anda lewat interaksi secara langsung dan tetap saling berkabar lewat gadget andalan.

Jangan biarkan Internet dan gadget merusak hubungan cinta Anda yang begitu berharga.
Yahoo SheOleh Puteri Fatia | Yahoo! She – Jum, 9 Des 2011 11.49 WIB