Senin, 20 Februari 2012

behaviorisme

Dalam argumentasi Pavlov ini terlihat bahwa aktivitas belajar berlansung dalam suatu proses evolusi melalui stimulus terkondisi yang dirancang secara sistematis dan dikontrolsecara ketat untuk mendapat perilaku belajar yang memadai.Burrhus Frederic Skinner (1904-1990),

Teori Operant Conditioning
.
B.F. Skinner berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokoh behavioris dengan pendekatan model instruksi langsung dan meyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses
operant conditioning  Di mana seorang dapat mengontrol tingkah laku organisme melalui pemberian reinforcement yang bijaksana dalam lingkungan relatif besar. Dalam beberapa hal, pelaksanaannya jauh lebih fleksibel daripada conditioning klasik.
Hal penting yang dapat dipelajari dari teori belajar Skiner yaitu ;1.
proser belajar hendaknya dirancang untuk jangka waktu yang pendek berdasarkan tingkahlaku yang dipelajari sebelumnya2.pada awal proses belajar perlu ada reinforcement serta kontrol terhadap reinforcementyang diberikan3.reinforcement perlu segera diberikan begitu terlihat adanya respons belajar yang benar 4.subyek belajar perlu diberi kesempatan untuk melakukan generalisasi, dan diskriminasistimuli sebab hal ini akan memperbesar kemungkinan keberhasilan.Beberapa prinsip Skinner antara lain :1.Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan, jika benar diberi penguat.2.Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.3.Materi pelajaran, digunakan sistem modul.4.Dalam proses pembelajaran, tidak digunakan hukuman. Untuk itu, lingkungan perludiubah, untuk menghindari adanya hukuman.5.Dalam proses pembelajaran, lebih dipentingkan aktifitas sendiri.6.Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah, dan sebaiknya, hadiah diberikandengan digunakannya jadwal variabel Rasio rein forcer.7.Dalam pembelajaran digunakan shaping.
D.Robert Gagne (1916-2002),condition of learning Gagne disebut sebagai Modern Neobehaviouris mendorong guru untuk merencanakaninstruksioanal pembelajaran agar suasana dan gaya belajar dapat dimodifikasi. Ketrampilan paling rendah menjadi dasar bagi pembentukan kemampuan yang lebih tinggi dalam hierarki ketrampilan intelektual. Guru harus mengetahui kemampuan dasar yang harus disiapkan.Belajar dimulai dari hal yang paling sederhana dilanjutnkanpada yanglebih kompleks ( belajar SR, rangkaian SR, asosiasi verbal, diskriminasi, dan belajar konsep) sampai pada tipe belajar yang lebih tinggi(belajar aturan danpemecahan masalah). Prakteknya gaya belajar tersebut tetap mengacu pada asosiasi stimulus respon.
Albert Bandura (1925-masih hidup),
.Ia seorang psikolog yang terkenal dengan teori belajar sosial atau kognitif sosial sertaefikasi diri. Eksperimennya yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Doll yangmenunjukkan anak meniru secara persis perilaku agresif dari orang dewasa disekitarnya.Faktor-faktor yang berproses dalam belajar observasi adalah:1.Perhatian, mencakup peristiwa peniruan dan karakteristik pengamat.2.Penyimpanan atau proses mengingat, mencakup kode pengkodean simbolik.3.Reprodukdi motorik, mencakup kemampuan fisik, kemampuan meniru, keakuratan umpan balik.4.Motivasi, mencakup dorongan dari luar dan penghargaan terhadap diri sendiri.Selain itu juga harus diperhatikan bahwa faktor model atau teladan mempunyai prinsip prinsip sebgai berikut:1.Tingkat tertinggi belajar dari pengamatan diperoleh dengan cara mengorganisasikan sejak awal dan mengulangi perilaku secara simbolik kemudian melakukannya.2.Individu lebih menyukai perilaku yang ditiru jika sesuai dengan nilai yang dimilikinya.3.Individu akan menyukai perilaku yang ditiru jika model atau panutan tersebut disukai dandihargai dan perilakunya mempunyai nilai yang bermanfaat.Karena melibatkan atensi, ingatan dan motifasi, teori Bandura dilihat dalam kerangkaTeori Behaviour Kognitif. Teori belajar sosial membantu memahami terjadinya perilakuagresi dan penyimpangan psikologi dan bagaimana memodifikasi perilaku.Teori Bandura menjadi dasar dari perilaku pemodelan yang digunakan dalam berbagai pendidikan secara massal.Implikasi Teori Behavioristik Terhadap Pem
belajaran Implikasi Teori Behaviorisme dalam Pembelajaran Berangkat dari asumsi bahwa belajar merupakan perubahan perilaku sebagai akibat interaksi antara stimulus denganrespons, maka pembelajaran kemudian dipandang sebagai sebuah aktivitas alih pengetahuan(transfer of knowledge) oleh guru kepada siswa. Dalam perspektif semacam ini, terlihat bahwa peran guru dipandang sebagai satu-satunya sumber pengetahuan. Kedudukan siswadalam konteks pembelajaran behaviorisme menjadi ³orang yang tidak tahu apa-apa´ dankarena itu perlu diberitahu oleh guru. Dengan demikian perubahan perilaku siswa mesti bersesuaian dengan apa yang dikehendaki oleh guru. Jika terjadi perubahan perilaku yangtidak sesuai maka hal tersebut dipandang sebagai error behavior yang perlu diberikanganjaran.Pembelajaran dengan demikian dirancang secara seragam dan berlaku untuk semuakonteks, tanpa mempersoalkan perbedaan karakteristik siswa maupun konteks sosial dimanasiswa hidup. Kontrol belajar dalam pembelajaran behavioristik tidak memberi peluang bagisiswa untuk berekspresi menurut potensi yang dimilikinya melainkan menurut apa yangditentukan.Mengacu pada berbagai argumentasi yang telah dipaparkan, maka secara ringkasimplikasi teori behavioristik dalam pembelajaran dapat dideskripsikan sebagai berikut:1)

Pembelajaran adalah upaya alih pengetahuan dari guru kepada siswa.2)Tujuan pembelajaran lebih ditekankan pada bagaimana menambah pengetahuan.3)Strategi pembelajaran lebih ditekankan pada perolehan keterampilan yang terisolasidengan akumulasi fakta yang berbasis pada logika liner.4)Pembelajaran mengikuti aturan kurikulum secara ketat dan belah lebih ditekankan padaketerampilan mengungkapkan kembali apa yang dipelajari.5)Kegagalan dalam belajar atau ketidakmampuan dalam penambahan pengetahuandikategorikan sebagai kesalahan yang perlu dihukum, dan keberhasilan atau kemampuandikategorikan sebagai bentuk perilaku yang pantas diberi hadiah.6)Evaluasi lebih ditekankan pada respons pasif melalui sistem paper and pencil test danmenuntut hanya ada satu jawaban yang benar. Dengan demikian, evaluasi lebih ditekankan pada hasil dan bukan pada proses, atau sintesis antara keduanya.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar