Post under Cerita Motivasi di Sabtu, April 14, 2012 Diposkan oleh Elsa
Ada dua cerita dari dua buku dan penulis berbeda yang pernah saya baca, tapi sebenarnya bisa ditarik sebuah kesimpulan yang sama dari keduanya.
---
Cerita pertama adalah dari buku The Success Principles oleh Jack Canfield:
Di salah satu seminarnya, Jack Canfield melihat dari kejauhan ada seorang pria yang duduk di deretan belakang yang nampak tidak senang. Ia melihat pria tersebut menyilangkan tangan di dadanya dengan wajah yang nampaknya kesal. Di dalam hatinya, Jack berpikir bahwa pria itu pasti dipaksa oleh boss-nya untuk datang ke seminar, atau dia tidak menyukai isi seminar tersebut.
Karena tidak ingin ada salah satu peserta seminar yang merasa tidak senang, Jack memutuskan untuk mendekati pria tersebut. Ia kemudian bertanya langsung padanya apakah ia dipaksa datang atau tidak.
Pria itu menjawab bahwa ia tidak dipaksa datang, dan ia justru sangat menyukai isi seminar tersebut. Hanya saja, ia sedang terkena flu dan ia tidak ingin pulang dan melewatkan seminar yang bagus tersebut.
---
Sementara cerita kedua, pernah saya baca di buku 7 Habits of Highly Effective People oleh Stephen R. Covey:
Pada suatu hari Minggu yang tenang, Stephen sedang berada di sebuah subway di kota New York. Ia melihat bahwa suasana di sana sangat damai dan menyenangkan. Namun, kemudian datanglah seorang pria yang membawa anak-anaknya yang masih kecil. Mereka ternyata tidak bisa diam dan membuat ulah di dalam kereta. Sang ayah yang berada di sebelah Stephen pun hanya duduk terdiam dan memejamkan matanya, tanpa berbuat suatu apa pun.
Karena merasa kesal dan terganggu, Stephen berbicara pada sang ayah dan memintanya untuk melakukan sesuatu. Tapi, kemudian pria tersebut memberikan jawaban yang tidak terduga.
Pria tersebut mengaku sadar bahwa dia perlu melakukan sesuatu, tapi ia dan anak-anaknya baru saja pulang dari rumah sakit di mana ibu mereka baru saja meninggal satu jam yang lalu. Ia mengatakan bahwa ia tidak bisa berpikir lagi dan tak tahu apa yang harus dilakukan.
Seketika itu juga sikap Stephen berubah.
---
“Prejudice is a great time saver. It enables you to form opinions without bothering to get facts.” - Anonymous
Gambar: Ashley Coombs on Flickr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar