Rabu, 18 Januari 2012

Berpikir, Melakukan, dan Berdoa



16/1/2012 | 21 Shafar 1433 H | Hits: 1.214
Oleh: kiptiah hasan
Kirim Print
0
email
Ilustrasi (indahnya-al-maghfirah.blogspot.com)
dakwatuna.com - Bahwasanya kita hanya mampu berpikir, melakukan dan berdoa. Itu saja, tak lebih.
Allah tak akan menolong hambaNya, selama hambaNya itu hanya memenuhi hari-harinya dengan berbagai pikiran dan khayalan tanpa ada satu pun perbuatan untuk mewujudkannya. Melakukan sesuatu akan menjadi tak sempurna jika tak ada rencana yang terpikirkan terlebih dahulu. Allah pun akan melihat kesungguhan hambaNya untuk melakukan suatu usaha jika hambaNya mengiringi usahanya tersebut dengan berdoa.
Jangan pernah melelahkan diri dengan menengadahkan kepala kita untuk melihat puncak terlalu lama, sedangkan jalan setapak tempat kita berdiri terasingkan dari tapak kita.
Suatu saat saya berpikir untuk menjadi seorang pengusaha dengan pengalaman yang nihil. Saya pun sempat lelah oleh berbagai pikiran-pikiran tentang kesuksesan, padahal belum sekecil pun saya melakukan usaha. Ketika saya lelah dan hampir menyerah, saya berdoa dan di lubuk hati terdalam saya tetap memiliki keinginan untuk menjadi pengusaha suatu hari nanti. Tanpa di sadari, saya mulai melakukan suatu yang saya sukai yang ternyata memiliki nilai jual. Saya memiliki keterampilan untuk membuat handmade, saya pun mampu menulis, Meskipun belum seberapa atau jauh dari harapan, bukan hal yang besar bagi saya. Saat saya mampu melakukan hal tersebut walaupun kecil itu lebih berarti bagi saya daripada hanya memikirkannya terus menerus tanpa kerja nyata. Yang terpenting adalah terus berusaha tanpa henti.
Sempat tak menyangka dengan apa yang telah saya lakukan. Ternyata benar. Allah selalu menolong hambaNya yang berusaha untuk merubah nasibnya sendiri. Bahkan tanpa terpikirkan sebelumnya oleh kita.
Setiap kita memiliki potensi yang luar biasa dari Allah. Meski seringnya kita tak menyadari, terlebih mengacuhkannya. Setiap kita pula selalu memiliki sejuta imajinasi dan karya tapi setiap kita tak selalu mengeluarkan imajinasi dan karya kita tersebut. Karya yang membuat kehidupan menjadi lebih berarti. Membuat kita lebih menghargai hidup dan berpikir, kita masih memiliki manfaat untuk kita berikan kepada orang lain. Walaupun hanya berupa semangat dan tekad.
Bahwa hal yang besar pasti berasal dari sesuatu yang kecil. Jangan pernah malu melakukan sesuatu meskipun belum terlihat hasilnya. Tetap yakin dan berusaha. Jangan terpaku pada sebuah tujuan. Tetap jalani apa yang ada di depan mata, melakukan hal terbaik yang bisa di lakukan. Tujuan cukup menjadi sebuah acuan, lalu abaikan.  Yang terpenting adalah sebuah proses. Bagaimana kita melakukan sesuatu yang belum pernah di lakukan dan di pikirkan. Lebih lelah dan tanpa kenyamanan. Nikmati saja semua itu. Bukankah semua kesuksesan membutuhkan pengorbanan yang lebih di banding sesuatu yang biasa. Dan kesuksesan bukan pula barometer yang tercermin dari sebuah penghargaan dan applause dari orang-orang, tapi kepuasan diri ketika melakukannya dan pemberian manfaat kepada orang lain. Berbagi dalam sebuah kebahagiaan. Karena Allah. Karena ingin memaksimalkan potensi yang di berikannya.
Dengan begitu, akan terminimalisir satu karakter manusia yaitu mengeluh. Kita akan lebih banyak bersyukur dan menemukan hal-hal baru yang lagi-lagi hanya membutuhkan ucapan syukur tanpa keluhan. Lebih berpikir positif dan memandang hidup lebih luas. Menerima segala kritikan dengan lapang dada.
Suatu keindahan berusaha yang di niatkan karena Allah, bersyukur kepadaNya dengan memaksimalkan potensi yang di miliki. Jangan pernah berpikir mengenai kekurangan. Tapi munculkan berjuta kelebihan yang telah Allah titipkan. Karena Allah tiada menciptakan makhlukNya kecuali dengan berbagai manfaat dan sebagai khalifah di muka bumi.
Allahua’lam.


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/01/17532/berpikir-melakukan-dan-berdoa/#ixzz1jwDXDImq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar