Jumat, 16 Maret 2012

Ibu Paling Kejam di Dunia


Seorang anak laki-laki merasa memiliki ibu paling kejam di dunia.

Sementara anak-anak lain makan permen dan cokelat untuk sarapan, ia harus terjebak bersama sereal, telur dan roti panggang. Ketika anak-anak lain punya cokelat dan permen untuk makan siang, ia harus rela makan sayur-sayuran. Dan tentu saja, makan malamnya juga berbeda dari anak-anak lain.

Tapi setidaknya, ia tidak sendirian dalam penderitaan itu. Tiga saudaranya yang lain juga memiliki ibu yang sama.

Sang ibu bersikeras harus tahu dimana mereka setiap saat. Ia harus tahu siapa teman-teman mereka dan kemana mereka akan pergi. Ibu benar-benar akan memukul mereka jika mereka pulang terlambat walau satu menit saja.

Dapatkah Anda membayangkan seorang ibu benar-benar memukul anaknya hanya karena anaknya tidak taat?

Ia harus memakai pakaian bersih dan mandi ketika anak-anak lain selalu memakai pakaian kesukaan mereka, tak peduli berhari-hari. Bahkan ia harus dihina karena sang ibu menjahit sendiri pakaian untuk anak-anaknya, hanya untuk menyimpan uang.

Apakah ia harus memiliki seorang ibu yang membuat mereka merasa berbeda dari teman-temannya?

Yang terburuk, ia sudah harus berada di tempat tidur pada pukul sembilan setiap malam. Dan pada pukul delapan pagi berikutnya, ia tidak bisa terus tidur sampai tengah hari seperti teman-temannya.

Ibu pun membuat ia dan saudara-saudaranya bekerja. Mereka harus mencuci piring, merapikan tempat tidur, belajar memasak dan segala macam hal yang kejam.

Pada saat ia berusia belasan, keadaan bahkan menjadi semakin tak tertahankan. Ketika ia menghabiskan malam dengan teman, ibu harus mengecek setiap lima menit. Dan ketika ia mendapat nilai rendah di sekolah, ia harus menerima ceramah panjang dari ibu.

Sampai akhirnya anak-anak itu lulus dari SMA. Ibu tetap dibelakang mereka, banyak bicara dan menuntut rasa hormat. Tidak satupun dari mereka diizinkan untuk bersenang-senang.

Namun hasilnya, tak satupun dari ia dan tiga saudaranya yang tidak sukses. Masing-masing dari mereka akhirnya menjabat sebagi pejabat yang melayani negara. Siapa dibalik kesuksesan mereka? Benar, sang ibu.

Mereka tidak pernah terlibat kasus buruk seperti yang dilakukan teman-temannya. Karena ibu mengajari untuk tumbuh menjadi pribadi yang takut pada Tuhan, berpendidikan, disiplin dan jujur.

Anak lelaki yang dulu merasa memiliki ibu terkejam di dunia itu kini berdiri penuh kebanggaan, mengajarkan hal yang sama pada dua anaknya. Dan ia berterima kasih pada Tuhan, karena telah memberinya ibu paling kejam di seluruh dunia.

Kesuksesan butuh disiplin, usaha dan komitmen kuat.

Anda mungkin pernah sukses tanpa harus melewati masa-masa sulit, namun sukses tanpa kehormatan seperti hidangan tanpa bumbu; membuat Anda kenyang, tapi rasanya tidak enak (Success without honor is an unseasoned dish; it will satisfy your hunger, but it won't taste good).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar