Senin, 26 Desember 2011

BELAJAR DARI BATU


Seorang profesor filsafat berdiri di depan kelas. Sebelum pelajaran dimulai ia membawa satu toples yang sangat besar. Kemudian ia membawa batu-batuan yang diameternya sekitar 2 inci. Professsor lalu mulai memasukkan batuan itu ke dalam toples. Dan menanyakan kepada mahasiswanya apakah toples itu sudah penuh? mahasiswanya menjawab sudah. Kemudian diambilnya lagi sebuah kerikil kecil kemudian ia masukkan lagi kedalam sebuah toples. Dan menanyakan hal yang serupa pada mahasiswanya dan mereka kembali menjawab sudah penuh. Untuk yang terakhir kali professor itu mengambil beberapa pasir dan ia masukkan kedalam sebuah toples. Dan menanyakan lagi pada mahasiswanya. Spontan mahasiswanya menjawab dengan serentak “ IYA”.

Kemudian professor itu berkata
“saya ingin kalian bisa mengenali kehidupan kalian masing-masing dan toples ini mewakili kehidupan kalian.”
Batuan merupakan hal-hal yang penting seperti keluarga anda, pasangan anda, kesehatan anda, anak-anak anda. Walaupun semuanya hilang tapi anda akan tetap bisa hidup jika anda masih memiliki itu semua. Kerikil adalah hal-hal yang penting seperti menyukai pekerjaan anda, rumah anda, mobil anda. Sedangkan pasir adalah segala hal yang kecil.

Jika anda meletakkan pasir kedalam botol hingga penuh berarti tidak ada tempat untuk kerikil dan batu. Hal yang sama akan berlaku dalam hidup anda. Jika anda menghabiskan seluruh energi dan waktu anda untuk hal-hal yang kecil, maka anda tidak akan pernah memiliki ruang untuk hal-hal yang lebih penting untuk diri anda. Perhatikanlah hal-hal yang penting untuk kebahagiaan anda. Tetaplah memilih batu yang benar-benar penting menjadi sebuah prioritas sisanya kerikil dan pasir.


Sumber : Berbagai Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar