Senin, 26 Desember 2011

Software Baru Mampu Deteksi Foto Olahan Adobe Photosop

Sudah bukan jadi rahasia lagi seberapa besar pengaruh software foto editing. Lihat saja foto-foto menarik yang terpampang di berbagai majalah. Segala sesuatu bisa nampak sempurna. Kulit keriput, gigi tak rapi, paha tak sempurna, mata tak menarik dengan sentuhan software foto editing seperti Adobe Photosop bisa terlihat fantastis.

Namun terlalu banyak memberi sentuhan Photosop tak selamanya jadi solusi. Bulan Juli, Periklanan Inggris Standards Authority (ASA) menarik iklan untuk L'Oreal karena kata model, aktris Julia Roberts, iklan tersebut terlalu photoshopped. Mereka juga menarik iklan Maybelline karena menampilkan Model Christy Turlington dan dianggap iklan "menyesatkan."
Di AS, American Medical Society pada bulan Juni mengadopsi kebijakan baru tentang citra tubuh dalam iklan, mendorong pengiklan untuk membuat pedoman untuk retouching foto, "dengan cara yang dapat mempromosikan harapan yang tidak realistis dari gambar tubuh yang tepat."

Tergelitik dengan fenomena tersebut sepasang peneliti dari Dartmouth, Harry Farid dan Eric Kee, seorang mahasiswa Ph.D dalam ilmu komputer, mengembangkan software yang dirancang untuk mendeteksi suatu gambar yang telah diolah dengan Adobe Photosop. Dengan software tersebut foto yang sudah terkena sentuhan Photosop akan bersinar.
Mereka telah menemukan suatu algoritma yang memberikan rating 1-5 yang menunjukkan bagaimana gambar-gambar di majalah fashion dan kecantikan telah di edit dengan photoshop. Itu mulai dari retouching minimal untuk perubahan absurd yang membuat subjek terlihat hampir tak bisa dikenali.

Sumber : PcMag

Tidak ada komentar:

Posting Komentar