Senin, 26 Desember 2011

IBU DAN ANAK LAKI-LAKINYA

Ada seorang anak yang sangat kesal kepada ibunya, karena ibunya hanya mempunyai satu mata. Dan ia hanya seorang wanita miskin yang kerjaanya sehari-hari menjaga toko. Pada suatu hari ibunya datang ke sekolahannya. Ia memarahi ibunya karena ia menjadi bahan tertawaan di kelasnya dan ia sangat malu mempunyai ibu yang hanya mempunyai satu mata.
” Bu kenapa kamu hidup hanya dengan satu mata? Kenapa ibu tidak mati saja? Aku malu punya ibu seperti kamu, kamu ibu yang nggak berguna.” Ujar anak lelaki itu.
Tapi ibunya tidak menanggapi responnya, ia hanya bisa terdiam walaupun dalam hatinya ia merasakan luka yang amat sangat dalam.
Suatu malam anak laki-laki itu terbangun dari tidurnnya karena ia merasa kehausan di tengan malam. Diambillah segelas air putih. Dan terdengar suara tangisan dari arah pojok. Ternyata ibunya sedang menangis, ia sedikit merasa bersalah tapi ia tak peduli bahkan ia sangat benci karena ibunya menangis hanya dengan satu mata.

Kemudian ia bertekat untuk belajar lebih giat agar ia bisa pergi jauh dari kehidupan ibunya, tidak beberapa lama usahanya membawa hasil yang maksimal. Ia diterima di Universitas Seoul. Hingga akhirnya ia menjadi orang yang sukses menikah dan mempunyai anak.
Tapi kebahagiaan itu tak semulus yang ia bayangkan, tiba-tiba di depan rumah datanglah seorang ibu bermata satu. Ia sangat terkejut begitu pula anak perempuannya lari karena ketakutan. Anak laki-laki itu berkata.
“Siapa kamu? Berani-beraninya kamu datang kesini, dan telah membuat anak saya ketakutan.”
Dan ibunya menjawab,
“maaf nak, mungkin saya salah alamat saya akan segera pergi.”
Lelaki itu merasa senang karena merasa ibunya nggak mengenalinya lagi.
Pada suatu hari ia meminta ijin ke pada istrinya untuk melakukan perjalanan bisnis, padahal sebenarnya ia akan menghadiri reuni SMAnya. Reuni itu pun tiba, ia sengaja menyempatkan diri untuk mampir ke gubuk tua dimana ibunya tinggal, ia sedikit terkejut menemukan ibunya tergeletak tak berdaya di lantai. Bahkan ia tak memperdulikan kondisi ibunya sama sekali. Hanya ada sepucuk surat yang di genggam oleh ibunya, dan ia pun mengambilnya, dibacalah surat itu yang isinya,
“Nak aku tahu mungkin aku nggak akan punya waktu lagi untuk mengunjungimu di Seoul, maafkan ibu dengan segala kekurangan ibu. Ibu nggak bisa ngasih kehidupan yang layak untuk kamu, ibu hanya menjadi beban untuk kamu, karena kekurangan ibu yang hanya memiliki satu mata. Nak sebenarnya ibu ingin mengatakan sesuatu yang menjadi pertanyaan kamu selama ini, kenapa ibu hanya mempunyai satu mata. Itu karena ketika umurmu masih sangat kecil kamu kecelakaan sehingga kamu kehilangan mata kananmu. Ibu nggak ingin kamu tumbuh dewasa dengan kekuranganmu, sehingga ibu memberikan satu mata ibu untuk kamu nak, ibu ingin sekali melihat kamu sukses hidup bahagia, karena ibu nggak pernah bisa memberikan itu semua nak. Maaf kan ibu nak. kini ibu merasa bahagia sudah tahu kondisimu sekarang, dan ibu nggak pernah marah ataupun benci sama kamu. Ibu sayang sama kamu, ibu tahu kenapa dulu kamu begitu marah sama ibu itu terjadi karena kamu benar-benar menyayangiku, aku rindu dengan semua kenangan kita yang dulu nak, aku mencintaimu, hidupku nggak ada artinya tanpa kamu nak.”
Seketika itu pria itu menangisi ibunya yang telah tiada, ia sangat menyesali perbuatannya.
Tidak ada seorang ibu yang tidak sayang dengan anaknya. Mereka selalu berusaha memberikan sesuatu yang terbaik untuk anaknya. Dengan kasih sayang dan kecintaan yang begitu tulus memampukan ia untuk melakukan hal-hal yang sulit kita bayangkan dan mustahil untuk dilakukan. Lakukanlah yang terbaik untuk membalas semua kebaikan ibu anda selama kesempatan itu masih ada. Jangan sampai ada kata MENYESAL dikemudian hari.

Sumber : berbagai sumber

1 komentar:

  1. Cukup menarik perhatian kaum awam untuk bisa berbuat baik, apalagi konteks sosial yang mengarah pada era post modern saat ini sangat memungkinkan tidak ada batasan lagi bagi seseorang untuk melukai bahkan membunuh psikologi seseorang... teruskan...

    BalasHapus