Jumat, 25 November 2011

SUARA MAHASISWA,Bargaining Position Kita Menguat?


Friday, 25 November 2011
Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN beberapa waktu lalu membekaskan sejumlah fakta menarik dalam sejarah perjalanan politik luar negeri Indonesia.


Siapa yang menyangka konferensi sebuah organisasi geopolitik dan ekonomi dari negara- negara di kawasan yang terbilang kecil seperti Asia Tenggara ini akan menarik perhatian dua pemimpin paling berpengaruh di dunia saat ini, yaitu Obama dan Hu Jintao. Dan yang lebih mengejutkan lagi pemimpin organisasi regional itu adalah kita serta diadakan di negara kita, Indonesia. Apakah ini merupakan sebuah “sinyalemen” positif bagi perkembangan politik luar negeri kita?

Dalam konteks hubungan internasional, sebuah negara atau organisasi regional akan menempati posisi pada peta prioritas kebijakan luar negeri apabila entitas tersebut memenuhi dua kriteria utama. Pertama, apabila negara atau organisasi internasional itu mempunyai nilai ekonomi dan strategis yang signifikan bagi perkembangan dunia internasional. Kedua, apabila suatu negara atau organisasi regional tersebut menjadi ancaman bagi kepentingan negara atau kawasan lain.

Indonesia merupakan tempat di mana perusahaan-perusahaan besar dunia menggantung kan kelangsungan hidupnya. Dengan kekayaan sumber daya alam yang ada di dalamnya, Indonesia merupakan tempat investasi yang sangat menguntungkan. Bisa dibayangkan bagaimana apabila Indonesia sedikit bersikap “arogan” serta menutup diri dengan membatasi, atau bahkan menutup kesempatan bagi investasi asing,apa yang terjadi dengan perekonomian dunia,kepanikan dan guncangan sudah pasti akan melanda perekonomian dunia.

Bukti empirisnya adalah ketika beberapa waktu lalu muncul wacana untuk renegosiasi perjanjian kontrak pertambangan PT Freeport,bisa dilihat bagaimana begitu tertekannya PT Freeport. Bahkan ketika konflik dan resistensi semakin tinggi terjadi mereka tak segan untuk membayar aparat keamanan kita yang sebenarnya itu dilarang oleh hukum internasional. Ini memperlihatkan bagaimana mereka dengan segala upayanya berusaha untuk mempertahankan kekuasaannya di Indonesia.

Apabila kita menggunakan kedua variabel tersebut maka dalam kategori ini bisa dikatakan bahwa posisi tawar Indonesia cenderung meningkat. Hal ini semakin diperkuat dengan meningkatnya pemahaman kita bahwa banyak negara-negara di dunia ini sangat tergantung pada Indonesia. Kita harus semakin cermat memanfaatkan situasi ini, yang terpenting adalah bagaimana posisi tawar yang semakin tinggi tersebut akan berdampak positif terhadap kita,karena tidak akan ada gunanya posisi tawar yang tinggi apabila tidak berujung pada kesejahteraan rakyat. 

ALEX SHOFIHARA
Mahasiswa Universitas Indonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar