Jumat, 25 November 2011

Usia Alam semesta


Secara ringkas, umur elemen kimia dapat diperkirakan berdasarkan uji radio aktif terhadap atom tersebut. Dan umum-nya dapat ditentukan dengan menggunakan uji contoh batu-batuan, yaitu dengan mengukur perubahan elemen berat seperti Rubidium Rb-87.

Bila uji Rubidium ini diterapkan atas batuan yang tertua di bumi akan
didapatkan bahwa batuan tertua ber-umur 3,8 miliar tahun. Jika
diterapkan atas batuan tertua dari meteor akan didapatkan angka 4,56
miliar tahun. Kesimpulan ini membuktikan bahwa tata surya kita berumur
sekitar 4,6 miliar tahun, dengan tingkat kesalahan 100 juta tahun.
Sedikit berbeda, bila metode ini digunakan untuk mengukur gas di alam
semesta maka akan menyebabkan tingkat variasi yang lebih lebar. Ilmuwan
cukup puas mengetahui umur alam se-mesta sejak Dentuman Besar dengan
perhitungan elemen kimia yaitu antara 11-18 miliar tahun. Perhitungan tentang alam semesta juga sudah di jelaskan
dalam Al-Quran tanpa harus melewati berbagai teori diatas. tapi apapun teori diatas adalah merupakan pembuktian
kebenaran dimana bisa dibandingkan dengan teori diatas. Perhitungannya :

1. Berdasarkan informasi Al Qur’an, keberadaan alam dunia tidak lebih dari 1 hari. Ini termuat dalam QS. Thaha ayat 104.

“Kami lebih mengetahui apa yang akan mereka katakan, ketika orang yang paling lurus jalannya mengatakan, ‘Kami
tinggal (di dunia) tidak lebih dari sehari saja.’.”

2. Sehari langit sama artinya dengan 1.000 tahun perhitungan manusia. Dijelaskan dalam QS. Al Hajj ayat 47.

“Dan mereka meminta kepadamu (Muhammad) agar adzab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-
Nya. Dan sesungguhnya di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.”

3. Sehari kadarnya 50.000 tahun yang termuat dalam QS. Ma’arij ayat 4.

“Para malaikat dan Jibril naik, (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun.”

Bila 1 tahun manusia adalah 365,2422 hari, maka sehari langit diperoleh:

365,2422 x 50.000 x 1.000 x 1 diperoleh 18,26 milyar tahun.

Sebuah perhitungan matematika yang sangat canggih!

Ternyata paparan itu dibuktikan oleh pendapat Moh. Asadi dalam bukunya The Grand Unifying Theory of Everything. Dia
menyatakan kalau umur alam semesta itu 17—20 milyar tahun. Sementara, Profesor Jean Claude Batelere bilang kalau
umur semesta itu kisarannya ada di 18 milyar tahun. Terus ditambah dengan teori NASA yang mengeluarkan data umur
semesta itu ada di kisaran 12—18 milyar tahun.

Para ilmuwan dengan segala peralatan canggihnya dan ilmu ’tingginya’ berusaha menguak berapa umur semesta,
ternyata sebenarnya di dalam Al Qur’an sudah tertera dengan begitu jelasnya tentang misteri itu. Apakah anda percaya…
dengan semua perhitungan di atas ?

Secara ringkas, umur elemen kimia dapat diperkirakan berdasarkan uji radio aktif terhadap atom tersebut. Dan
umum-nya dapat ditentukan dengan menggunakan uji contoh batu-batuan, yaitu dengan mengukur perubahan elemen
berat seperti Rubidium Rb-87.

Bila uji Rubidium ini diterapkan atas batuan yang tertua di bumi akan
didapatkan bahwa batuan tertua ber-umur 3,8 miliar tahun. Jika
diterapkan atas batuan tertua dari meteor akan didapatkan angka 4,56
miliar tahun. Kesimpulan ini membuktikan bahwa tata surya kita berumur
sekitar 4,6 miliar tahun, dengan tingkat kesalahan 100 juta tahun.
Sedikit berbeda, bila metode ini digunakan untuk mengukur gas di alam
semesta maka akan menyebabkan tingkat variasi yang lebih lebar. Ilmuwan
cukup puas mengetahui umur alam se-mesta sejak Dentuman Besar dengan
perhitungan elemen kimia yaitu antara 11-18 miliar tahun. Perhitungan tentang alam semesta juga sudah di jelaskan
dalam Al-Quran tanpa harus melewati berbagai teori diatas. tapi apapun teori diatas adalah merupakan pembuktian
kebenaran dimana bisa dibandingkan dengan teori diatas. Perhitungannya :

1. Berdasarkan informasi Al Qur’an, keberadaan alam dunia tidak lebih dari 1 hari. Ini termuat dalam QS. Thaha ayat 104.

“Kami lebih mengetahui apa yang akan mereka katakan, ketika orang yang paling lurus jalannya mengatakan, ‘Kami
tinggal (di dunia) tidak lebih dari sehari saja.’.”

2. Sehari langit sama artinya dengan 1.000 tahun perhitungan manusia. Dijelaskan dalam QS. Al Hajj ayat 47.

“Dan mereka meminta kepadamu (Muhammad) agar adzab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-
Nya. Dan sesungguhnya di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.”

3. Sehari kadarnya 50.000 tahun yang termuat dalam QS. Ma’arij ayat 4.

“Para malaikat dan Jibril naik, (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun.”

Bila 1 tahun manusia adalah 365,2422 hari, maka sehari langit diperoleh:

365,2422 x 50.000 x 1.000 x 1 diperoleh 18,26 milyar tahun.

Sebuah perhitungan matematika yang sangat canggih!

Ternyata paparan itu dibuktikan oleh pendapat Moh. Asadi dalam bukunya The Grand Unifying Theory of Everything. Dia
menyatakan kalau umur alam semesta itu 17—20 milyar tahun. Sementara, Profesor Jean Claude Batelere bilang kalau
umur semesta itu kisarannya ada di 18 milyar tahun. Terus ditambah dengan teori NASA yang mengeluarkan data umur
semesta itu ada di kisaran 12—18 milyar tahun.

Para ilmuwan dengan segala peralatan canggihnya dan ilmu ’tingginya’ berusaha menguak berapa umur semesta,
ternyata sebenarnya di dalam Al Qur’an sudah tertera dengan begitu jelasnya tentang misteri itu. Apakah anda percaya…
dengan semua perhitungan di atas ?


Generated: 25 November, 2011, 23:23




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar