Jumat, 25 November 2011

Tips Mendapatkan banyak teman



Anda heran mengapa ada orang yang begitu mudah berteman? Bahkan ketika sedang menunggu giliran masuk ke
ruang dokter pun, tiba-tiba Anda menyadari ia sudah ngobrol dengan semua orang di ruang tunggu. Mereka bahkan
saling menyebut nama dan ngobrol seolah dengan teman lama.


Anda heran mengapa ada orang yang begitu mudah berteman? Bahkan ketika sedang menunggu giliran masuk ke
ruang dokter pun, tiba-tiba Anda menyadari ia sudah ngobrol dengan semua orang di ruang tunggu. Mereka bahkan
saling menyebut nama dan ngobrol seolah dengan teman lama.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa "Seribu kawan masih kurang, Satu musuh kebanyakan". Ini berarti bahwa jika kita
memiliki banyak teman maka kita akan mendapatkan banyak manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung
sehingga kita diharapkan berteman dengan orang banyak. Di sisi lain kita juga harus menghindari permusuhan dengan
orang lain karena hanya mendatangkan kerugian bagi kita.

Orang yang egois, keras kepala, culas, munafik, pelit, sombong, dengki, dsb umumnya sangat mudah untuk membuat
musuh dan dijauhi oleh ornag-orang di sekitar kita. Tetapi orang yang dermawan, suka menolong, suka membantu,
gotong royong, baik hati, rendah hati, jujur, sopan, dll akan sangat mudah mencari teman dan kawan pun akan datang
dengan sendirinya.

14 Cara Mendapatkan Banyak Teman Hati-hati dan selalu waspada dengan penjahat dan manusia berotak kriminal
karena mereka dapat sewaktu-waktu merugikan anda dengna melakukan berbagai tindak kriminal atau perbuatan tidak
menyenangkan anda serta keluarga dan orang-orang yang anda cintai. Berkawan dengan penjahat tidak banyak
keuntungannya karena mereka senang mendapat perhatian dan bantuan anda tetapi mereka enggan berbuat kebajikan
kepada anda dan cenderung sewaktu-waktu bisa berubah menjadi musuh yang kejam dan tidak berperasaan /
berperikemanusiaan.

Ada beberapa hal yang membuat orang mudah berteman dengan orang yang baru dijumpai. Anda bisa mencuri kiat-kiat
yang mereka lakukan, lalu mengubah cara tersebut menjadi sifat-sifat Anda yang alami di antaranya :

1. Tersenyum dan Melambaikan Tangan

Apa salahnya melontarkan senyuman lebih dulu pada orang yang sedang berpapasan dengan Anda? Gengsi, karena
orang itu yunior Anda di kantor? Atau takut dikira naksir? Sudahlah, buang jauh-jauh pikiran tersebut. Tak usah takut bila
Anda memberi pesan bahwa Anda ingin ngobrol dengannya, atau ingin tahu siapa dia. Tersenyumlah, lambaikan
tangan, anggukkan kepala, apa saja yang memberi kesan Anda orang yang ramah.

Bila Anda bertemu seseorang yang tak dikenal, memberikan senyum juga akan membuatnya tahu bahwa ia boleh
bercakap-cakap dengan Anda. Coba cara ini setiap kali Anda keluar dari rumah, misalnya pada orang yang biasa Anda
temui di kereta komuter, ibu-ibu di sebelah Anda yang sedang menawar harga barang di pasar, bahkan pada anak-anak
yang sedang bermain. Setelah terbiasa melontarkan senyum, hal ini akan menjadi kebiasaan baru yang terjadi secara
alami.

2. Membuka Pembicaraan

Lagi-lagi, apa salahnya berbicara lebih pada orang yang belum Anda kenal? Setiap orang bisa saja menjawab
pertanyaan, atau memberi respons pada komentar seseorang, tapi orang yang mudah berteman adalah yang biasa
mengajak bercakap lebih dulu. Rahasia orang yang mudah berteman adalah menganggap hal-hal di sekitarnya sebagai
peluang untuk mulai berbicara, dan bukannya menunggu disapa.

Untuk memecahkan keheningan atau suasana kaku dengan orang yang belum Anda kenal, mulailah dengan orang-
orang yang jarang Anda ajak bicara. Misalnya, perempuan di antrian belakang Anda di konter check in bandara, atau
bahkan CEO perusahaan yang tidak pernah Anda jumpai sehari-hari. Jangan menjadikan "tugas" ini sebagai beban.
Tetap jadilah diri Anda sendiri. “Anda harus nyaman saat melakukannya. Kalau Anda harus berpikir apa yang harus
dikatakan, Anda akan merasa ragu, dan momen itu akan lenyap," kata RoAne.

3. Gunakan Pertanyaan Terbuka

Ngomong-ngomong, apa sih yang bisa menjadi bahan pembicaraan dengan orang yang baru dikenal? Cari topik yang
sama-sama Anda ketahui atau Anda rasakan di sekitar Anda. Misalnya, soal cuaca yang panas, atau billboard iklan yang
menampakkan wajah bintang favorit Anda. Atau, topik yang sedang hangat dibicarakan di siaran televisi, misalnya
tentang pembatasan kendaraan pada jam-jam sibuk, atau soal program sale di berbagai mal di Jakarta.


Agar pembicaraan tidak sekadar menjadi basa-basi, tanyakan pendapat teman baru Anda itu. Lemparkan sebuah topik
yang jawabannya akan lebih panjang daripada sekadar "ya" dan "tidak". Misalnya Anda sedang berbelanja di
supermarket. Ketimbang hanya mengatakan, "Waduh, mahalnya...", lebih baik tunjukkan kepedulian Anda dengan
mengatakan, "Ya ampun, kayak gini harganya Rp 100 ribu? Apanya yang bikin mahal? Memangnya ini merek terkenal,
ya?"

4. Berhenti Bicara Pada Waktunya

Tidak ada orang yang senang mendengarkan orang lain yang hanya membicarakan dirinya sendiri. maka, Anda harus
tahu kapan harus berhenti dan memberi kesempatan orang tersebut bicara. Jangan lupa, setiap orang pasti senang bila
dianggap memiliki pengetahuan yang luas. Tak usah meminta pendapatnya soal kebijakan pemerintah mengenai
sesuatu hal. Saat Anda berada di kedai kopi, misalnya, coba minta pendapat orang di sebelah Anda, apa minuman yang
cocok untuk Anda yang sebenarnya tak begitu suka kopi. Ia pasti akan senang memberitahukan informasi tersebut pada
Anda.

Bila suatu saat Anda berkesempatan membuka obrolan dengan seseorang yang baru Anda kenal, lontarkan sedikitnya
tiga pertanyaan. Hal itu akan memberikan celah pada orang lain untuk terbuka pada Anda, dan merasa dihargai. Ketika
mereka merasa dihargai, mereka pasti akan berusaha ngobrol lebih banyak bersama Anda.

5. Tidak Sok Kenal Sok Dekat / SKSD

Dalam berkenalan tidak harus dimulai dengan memperkenalkan diri, tetapi bisa melalui basa-basi yang baik dan sopan.
Yang pasti kita harus merendah walaupun lawan bicara lebih muda usia dari kita. Berbicara seperlunya, tidak bertele-
tele, membanggakan diri, narsis, jutek, sok tau, dsb. Bersikaplah sederhana apa adanya dan jangan membanggakan
materi / kekayaan yang kita miliki.

6. Tidak Pilih-Pilih Teman

Terkadang orang yang kaya akan merasa risih jika bergaul dengan orang-orang miskin, orang yang tidak berpendidikan,
orang yang memiliki tampang kriminil, dsb. Justru pertemanan orang-orang kecil terkadang sifatnya lebih kekal jujur apa
adanya tanpa pamrih. Jika kita berteman dengan orang elit yang suka pamer, foya-foya, hidup gelamor, dsb mungkin
akan meninggalkan kita ketika kita menjadi miskin atau pun jika kita terkena musibah mereka enggan turun langsung
membantu kita karena kesibukan mereka. Jangan ragu berteman dengan tukang bakso, tukang ojek, ibu-ibu, nenek-
nenek, anak kecil, penjaga warung, tukang sampah, tukang sayur, satpam, dsb karena mungkin suatu saat kita
membutuhkan bantuan mereka. Ketika kita sedang kesulitan pun meraka akan dengan senagn hati menawarkan
bantuan mereka secara cuma-cuma.

7. Aktif Kegiatan Sosial Dan Membantu Sesama

Bakti sosial, donor darah dan pengabdian adalah salah satu cara bersosialisasi. Jika ada kerja bhakti di lingkangan
tempat tinggal ada maka sebaiknya anda ikut berperan serta ambil bagian. Selain itu juga ada acara-acara sosial lain
yang sangat baik untuk anda ikuti seperti posyandu, kepengurusan rt, karang taruna, pengajian, pemberantasan sarang
nyamuk psn, perlombaan peringatan 17 agustusan, arisan, dan masih banyak lagi lainnya. Jangan sungkan bantu
secara langsung tetangga, teman, saudara, rekan kerja, dll yang sedang kesusahan karena mereka akan merasa
senang sekali jika ada yang membantu dan mereka pun akan sangat senang jika dapat membantu kita di kemudian hari.
Tolak segera jika mereka meminta bantuan yang tidak wajar seperti minta bantuan merampok bank, mencarikan jablay,
corat-coret tembok orang, ngerjain guru/dosen, dsb.

8. Sopan Santun, Ramah, Rendah Hati Dan Mengalah

Dalam bersosial kita akan senang jika orang lain sopan, ramah, rendah hati, dsb. Begitupun dengan orang lain yang
sudah pasti akan senang hati dapat berteman dengan orang yang memiliki sifat-sifat di atas. Sotoy, narsis, sombong,
membual, kikir, munapik, dll adalah sifat-sifat yang akan menimbulkan nilai negatif di mata orang lain sehingga mereka
akan enggan untuk untuk berteman akrab dengan kita serta menghasilkan antipati di mata orang-orang.

9. Jangan Membuat Musuh

Hindarilah sifat-sifat yang dapat menghadirkan musuh ke hadapan kehidupan kita seperti iri, dengki, sombong, congkak,
angkuh, sok berkuasa, sok kaya, munafik, pelit, culas, egois, keras kepala, dsb. Selain itu hindari minuman keras,
narkoba dan kawan-kawan agar terhindar dari dijauhi orang. Ramah, santun, rendah hati, mengalah, dll dapat
menghindarkan kita dari permusuhan. Selesaikan segala masalah problema kehidupan sosial yang ada dengan tuntas
secara baik-baik agar tidak berkepanjangan dan menimbulkan permusuhan.

10. Bertemu Sambil Bertugas





Tak punya waktu untuk makan siang dengan teman? Lakukan tugas bersama sehingga Anda berdua bisa
menyelesaikan daftar to do sambil membina hubungan. Anda juga bisa olahraga bersama, manicure, jalan kaki bersama
atau bahkan belanja bahan pangan bersama.

11. Kembangkan Jaringan Sosial

Cari teman yang mempunyai minat yang sama dengan bergabung dengan klub tertentu atau melakukan tugas sosial.
Karena kita sering menunda untuk berhubungan dengan orang lain, memilih aktivitas yang mempunyai jadwal memaksa
kita untuk mencari waktu.

12. Gunakan Sedikit Waktu

Saat harus antri menunggu sesuatu, coba gunakan waktu untuk menelepon teman di ponsel. Anda dapat kesempatan
untuk ngobrol tanpa menggunakan waktu dari kehidupan Anda yang sibuk. Waktu menuggu juga baik untuk ngobrol.
Anda akan terhindar ngobrol terlalu lama karena harus mengakhirnya ketika Anda dapat giliran atau harus pergi.

13. Gunakan Teknologi Tinggi

Internet memudahkan hubungan dengan teman bukan hanya dengan email saja. Tanya apakah teman Anda punya
website pribadi sehingga Anda bisa up to date dengan berita mereka ketika online.

14. Buat Pertemuan Kasual

Banyak di antara kita menunda kumpul bersama karena rumah berantakan. Padahal melewatkan waktu bermakna
bersama teman tidak selalu harus berupa jamuan makan malam. Coba buat pesta pizza kasual sehingga Anda dan
teman-teman bisa lebih rileks.

http://endanesia.com










































Tidak ada komentar:

Posting Komentar