Kamis, 24 November 2011

premium di Kotabaru Pp12.500/liter


Kamis, 24 November 2011 16:10 WIB | 667 Views


Suplai bensin di Kotabaru dan sekitarnya, di Kalimantan Selatan, jadi langka belakangan ini. Akibat langsung kepada masyarakat langsung terasa, di antaranya menaikkan harga barang-barang hingga siswa sekolah yang tidak bisa belajar di banyak sekolah. (FOTO ANTARA/Lucky R)
 ... Bukan mereka mau bolos, tapi karena bensin sepeda motor dan kendaraan umum yang ditumpangi kehabisan BBM...

Kotabaru, Kalimantan Selatan (ANTARA News) - Indonesia ini sangat luas dan keterpencilan bisa menambah beban ekonomi warga di tempat itu. Bayangkan saja, harga bensin premium di Kotabaru, Kalimantan Selatan, Kamis (24/11), melonjak hingga mencapai Rp12.500 per liter dari biasanya sebesar Rp5.000-Rp7.000 per liter.

"Selain harganya mahal, premium juga tidak ada dijual di pedagang eceran," kata seorang pedagang di Kelumpang Selatan Kotabaru Wiyono, Kamis. Efek langsung kepada masyarakat umum cukup dahsyat rupanya, sampai-sampai banyak siswa SMP dan SMA di pelosok desa tidak masuk sekolah.

Bukan mereka mau bolos, tapi karena bensin sepeda motor dan kendaraan umum yang ditumpangi kehabisan BBM.

Banyak pedagang eceran terpaksa mencari dan meminta kiriman dari Kotabaru, namun usahanya tetap gagal, karena di wilayah perkotaan sendiri para pelangsir juga tidak mendapatkan premium dari stasiun pengisian bahan bakar umum.

Jika hal ini terjadi hingga sepakan dan tidak segera ditangani, dikhawatirkan distribusi barang kebutuhan sehari-hari ke pelosok desa terganggu dan lonjakan harga semakin menggila.

Bukan hanya berdampak tersendatnya distribusi sembako, tetapi juga dikhawatirkan akan mengganggu aktivitas perusahaan perkebunan kelapa sawit dan minyak sawit mentah.

Karena sebagian besar karyawan perusahaan perkebunan di wilayah Kotabaru menggunakan transportasi kendaraan roda dua dengan bahan bakar premium.

Kekosongan premium bukan hanya terjadi di Kelumpang Selatan, tetapi juga beberapa daerah di Kotabaru.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan diminta mengusulkan tambahan jatah bahan bakar minyak jenis premium dan solar untuk memenuhi kebutuhan warga di provinsi yang kini berpenduduk 3,6 juta jiwa tersebut.

Permintaan tersebut disampaikan Ketua Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kalsel, H Addy Chairuddin Hanafiah dalam dengar pendapat dengan Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD provinsi setempat beberapa waktu lalu.

Ia mengungkapkan, jatah BBM untuk Kalsel belakangan ini per hari premium cuma 770 kiloliter atau setara 770.000 liter, terbagi 74 Stasiun Pengisin Bahan bakar Umum (SPBU) yang tersebar pada 13 kabupaten/kota.

Begitu pula, untuk jenis solar per hari jatah Kalsel di bawah 770 kilo liter, yang berarti tiap SPBU hanya bisa mendapatkan BBM tersebut rata-rata sekitar 10.000 liter.

Persoalan keterbatasan jatah BBM tersebut, membuat antrean panjang mobil pada sejumlah SPBU di Kalsel, terutama untuk mendapatkan bahan bakar bersubsidi. (I022)

sumber. antara news.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar