Written by Zoom-Indonesia
Seorang anak laki-laki, karena kecerobohannya sendiri, ia hampir tenggelam ketika sedang mandi di sungai. Ia lalu berteriak meminta tolong agar ada orang yang bersedia menyelamatkannya.
Kemudian, datanglah seorang pria yang kebetulan lewat. Bukannya menolong anak yang hampir tenggelam itu, ia malah memarahi dan memaki-maki si anak karena kecerobohan dan kesalahannya.
Dengan napas sesak dan putus asa, anak itu kemudian berteriak, “Sir, tolong selamatkan saya dulu. Setelah itu barulah marahi saya!”
Lantas apa yang bisa kita ambil dari cerita singkat ini? Bahwa membantu dengan tindakan adalah jauh lebih bermanfaat daripada mengkritik, memarahi, atau menjelek-jelekkan.
Seorang pendongeng yang hidup di jaman Yunani Kuno, Aesop menciptakan sebuah cerita yang memotivasi dan menginspirasi banyak orang. Cerita sederhana namun syarat makna ini diberi judul “The Boy Bathing.”
Seorang anak laki-laki, karena kecerobohannya sendiri, ia hampir tenggelam ketika sedang mandi di sungai. Ia lalu berteriak meminta tolong agar ada orang yang bersedia menyelamatkannya.
Kemudian, datanglah seorang pria yang kebetulan lewat. Bukannya menolong anak yang hampir tenggelam itu, ia malah memarahi dan memaki-maki si anak karena kecerobohan dan kesalahannya.
Dengan napas sesak dan putus asa, anak itu kemudian berteriak, “Sir, tolong selamatkan saya dulu. Setelah itu barulah marahi saya!”
Lantas apa yang bisa kita ambil dari cerita singkat ini? Bahwa membantu dengan tindakan adalah jauh lebih bermanfaat daripada mengkritik, memarahi, atau menjelek-jelekkan.
Seorang pendongeng yang hidup di jaman Yunani Kuno, Aesop menciptakan sebuah cerita yang memotivasi dan menginspirasi banyak orang. Cerita sederhana namun syarat makna ini diberi judul “The Boy Bathing.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar