Jumat, 27 April 2012

Kesaksian Pagar


Written by Zoom-Indonesia



Disebuah halam rumah duduklah seorang ibu dengan anak laki-lakinya. Kebetulan anak laki-lakinya itu mempunyai sikap yang tempramental. Ibunya sendiri mengetahui akan hal itu. Ibunya menyuruh anaknya untuk menancapkan paku dipagar setiap kali ia marah. Pada hari pertama anaknya mampu menancapkan 40 paku ke pagar. Pada minggu-minggu berikutnya dia mulai mampu mengurangi menancapkan paku- paku tersebut. Ia lebih suka menahan amarahnya dari pada menancapkan paku ke pagar.

Hari berikutnya, ibu itu menyuruh anaknya untuk mengambil paku yang telah tertancap di pagar setiap kali bisa menahan amarahnya. Hari demi hari ia mampu mengurangi amarahnya sehingga paku-paku yang tertancap di pagar telah habis. Setelah itu ia mengatakan pada ibunya jika paku-paku itu telah habis.

Dan ibunya membawa anak tersebut kedepan pagar dan berkata apa yang kamu lakukan sudah baik anakku tapi lihatlah ke pagar itu. Lubang-lubang di pagar itu tidak akan pernah hilang dan tidak akan kembali seperti semula.

Dan ketika kamu melakukan hal-hal dengan kemarahan. Lukanya akan sama persis dengan bekas paku yang telah kamu cabut. Dan tidak akan pernah hilang.

Begitu juga jika kamu menancapkan dan mencabut sebilah pisau ketubuh seseorang. Tidak peduli seberapa kalinya kamu meminta maaf luka itu akan tetep membekas. Pastikan kendalikan emosi anda untuk menghadapi semua persoalan jika anda tidak ingin menyesal dikemudian hari.

Sumber : berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar