Jumat, 27 April 2012

Sandaran Masa Depan yang Sempurna

Written by Zoom-Indonesia

Seorang anak bertanya pada Ibu, “Ibu, temanku bercerita padaku, ibunya selalu membiarkan tangannya sendiri digigit nyamuk sampai nyamuk itu kenyang, agar ia tak menggigit temanku. Apa Ibu juga akan berbuat yang sama?”

Ibu tertawa dan menjawab, “Tidak. Tapi, Ibu akan mengejar setiap nyamuk sepanjang malam supaya tidak sempat menggigit kamu dan setiap orang di keluarga kita.”

Mendengar jawaban Ibu, si anak tersenyum dan kembali bermain-main. Tak berapa lama kemudian, si anak kembali berpaling pada ibunya. Ternyata mendadak ia teringat sesuatu.

“Terus Bu, aku pernah dengar cerita, ada Ibu yang rela tidak makan, agar anak-anaknya bisa makan kenyang. Kalau Ibu bagaimana?”

Kali ini sang Ibu menjawab dengan suara lebih tegas, “Ibu akan bekerja keras agar kita semua bisa makan sampai kenyang. Jadi, kamu tidak harus sulit menelan karena melihat ibumu menahan lapar.”

Si anak kembali tersenyum, dan lalu memeluk ibunya dengan penuh sayang. “Terima kasih, Bu. Aku bisa selalu bersandar pada Ibu.”

Sembari mengusap-usap rambut anaknya, sang Ibu membalas, “Tidak, Nak! Tapi Ibu akan mendidikmu untuk bisa berdiri kokoh di atas kakimu sendiri. Agar kamu nantinya tidak sampai jatuh tersungkur ketika Ibu sudah tidak lagi ada di sisimu. Karena Ibu tidak selamanya bisa mendampingimu.”

Adalah bijak bila orangtua tidak hanya menjadikan dirinya tempat bersandar bagi buah hati mereka, melainkan juga membuat sandaran itu tidak lagi diperlukan di kemudian hari.

Adalah bijak jika para orangtua membentuk anak-anaknya sebagai pribadi mandiri kelak di saat mereka tidak bisa lagi mendampingi anak-anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar