Written by Zoom-Indonesia
Suatu pagi, seorang wanita bangun dari tidurnya yang nyenyak. Ia segera beranjak dari tempat tidur, bergerak menuju cermin di kamarnya.
Ups! Wanita itu mendapati rambutnya berkurang drastis, sehingga rambutnya bisa dihitung dengan jari tangan. Bukan sepuluh, bukan lima, tapi tiga helai!
Mungkin ia sedang menderita kanker, terlalu stres, atau melakukan aktivitas ekstrim pada rambutnya. Yang jelas, sekarang rambut wanita itu hanya tersisa tiga helai.
Melihat kejadian aneh ini, ia justru tersenyum, lalu berkata, ”Rambutku tinggal tiga? Ah, aku kepang saja! Syalalala..” Ia menjalin rambut tiga helainya menjadi kepang, sambil bersenandung.
Keesokan paginya, sang wanita mendapati rambutnya berkurang lagi. Kali ini, rambutnya tinggal dua helai! Jelas ia tak bisa lagi mengepangnya. Kemudian ia putuskan untuk melakukan hal lain pada rambutnya.
“Aku belah tengah saja!” Katanya bersemangat. Ia pun menjalani aktivitas dengan model rambut belah tengah.
Esok harinya lagi, wanita itu bangun tidur dan rambutnya tinggal satu helai! Dia kemudian berkata, “Hm, mudah. Aku ingin model rambut ekor kuda saja.” Ia pun melenggang dengan rambut ‘ekor kuda’nya.
Ternyata, keesokan harinya lagi ia bangun tidur dan mendapati rambutnya hilang sama sekali! Tak ada satu helai rambut pun yang menempel di kepalanya sekarang. Tidak ada.
Tetap pada optimisme-nya, ia berseru “Hey! Sekarang aku mirip Natalie Portman di film V for Vendetta dan aku tak perlu repot-repot merapikan rambut! Aku juga bisa berhemat untuk tidak membeli sampo.”
Ilustrasi menarik ini menegur kita untuk berhenti mengeluh pada apa yang kita miliki.
Berpikir positif dimulai dari diri kita sendiri, pada apa yang terjadi pada diri kita sendiri. Ketika optimisme dan pikiran positif ini mengakar dalam diri kita, kita akan membawanya dalam kehidupan sosial dan menularkannya pada orang lain. Dan ini berarti kita bersyukur.
Suatu pagi, seorang wanita bangun dari tidurnya yang nyenyak. Ia segera beranjak dari tempat tidur, bergerak menuju cermin di kamarnya.
Ups! Wanita itu mendapati rambutnya berkurang drastis, sehingga rambutnya bisa dihitung dengan jari tangan. Bukan sepuluh, bukan lima, tapi tiga helai!
Mungkin ia sedang menderita kanker, terlalu stres, atau melakukan aktivitas ekstrim pada rambutnya. Yang jelas, sekarang rambut wanita itu hanya tersisa tiga helai.
Melihat kejadian aneh ini, ia justru tersenyum, lalu berkata, ”Rambutku tinggal tiga? Ah, aku kepang saja! Syalalala..” Ia menjalin rambut tiga helainya menjadi kepang, sambil bersenandung.
Keesokan paginya, sang wanita mendapati rambutnya berkurang lagi. Kali ini, rambutnya tinggal dua helai! Jelas ia tak bisa lagi mengepangnya. Kemudian ia putuskan untuk melakukan hal lain pada rambutnya.
“Aku belah tengah saja!” Katanya bersemangat. Ia pun menjalani aktivitas dengan model rambut belah tengah.
Esok harinya lagi, wanita itu bangun tidur dan rambutnya tinggal satu helai! Dia kemudian berkata, “Hm, mudah. Aku ingin model rambut ekor kuda saja.” Ia pun melenggang dengan rambut ‘ekor kuda’nya.
Ternyata, keesokan harinya lagi ia bangun tidur dan mendapati rambutnya hilang sama sekali! Tak ada satu helai rambut pun yang menempel di kepalanya sekarang. Tidak ada.
Tetap pada optimisme-nya, ia berseru “Hey! Sekarang aku mirip Natalie Portman di film V for Vendetta dan aku tak perlu repot-repot merapikan rambut! Aku juga bisa berhemat untuk tidak membeli sampo.”
Ilustrasi menarik ini menegur kita untuk berhenti mengeluh pada apa yang kita miliki.
Berpikir positif dimulai dari diri kita sendiri, pada apa yang terjadi pada diri kita sendiri. Ketika optimisme dan pikiran positif ini mengakar dalam diri kita, kita akan membawanya dalam kehidupan sosial dan menularkannya pada orang lain. Dan ini berarti kita bersyukur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar