Jumat, 27 April 2012

Doa Es Krim

Written by Zoom-Indonesia

Mrs. Peggy membawa anak-anaknya makan di sebuah restoran. Salah satu anak laki-lakinya yang berusia enam tahun menawarkan diri memimpin doa sebelum makan.

Saat semua orang menundukkan kepala, ia memulai doa,

“Tuhan yang baik, Tuhan yang Maha Besar, Terima kasih atas makanan hari ini. Dan kami akan lebih berterima kasih kepada Engkau jika Ibu memberi kami es krim sebagai makanan penutup. Berkati kami. Amin!”

Seiring dengan tawa dari pelanggan lain di dekat mereka, Mrs. Peggy mendengar ucapan seorang wanita, “Apa yang salah dengan negara ini? Anak-anak sekarang bahkan tidak tahu bagaimana berdoa. Meminta Tuhan untuk es krim! Apa itu? Sesuatu yang tidak akan saya lakukan!”

Mendengar hal itu, anaknya menangis dan bertanya, “Apa aku salah melakukannya? Apakah Tuhan marah padaku?”

Mrs. Peggy menggenggam tangan anak laki-lakinya, dan meyakinkan bahwa ia telah melakukan pekerjaan yang hebat dan Tuhan tentu saja tidak marah padanya.

Seketika seorang lelaki tua mendekati meja mereka, ia mengedipkan mata pada anak laki-laki Mrs. Peggy dan berkata, “Aku kebetulan tahu bahwa Tuhan berpikir doa-mu tadi doa yang hebat.”

“Benarkah?” tanya anak laki-laki itu berharap.

“Saya jamin,” jawab lelaki tua. Kemudian dengan bisikan dramatis ia menambahkan, sambil menunjuk wanita tadi, “Sayang sekali dia tak pernah meminta pada Tuhan untuk sebuah es krim. Padahal sedikit es krim baik bagi jiwa.”

Tentu saja, Mrs. Peggy membeli es krim untuk anak-anaknya sebagai makanan penutup. Anak laki-lakinya yang berusia enam tahun menatapnya sejenak dan kemudian melakukan sesuatu yang akan diingat seumur hidup Mrs. Peggy dan anak-anaknya yang lain.

Dia mengambil es krim jatahnya dan tanpa sepatah kata pun berjalan mendekati wanita tadi, dan menaruh es krim didepannya.

Dengan senyum lebar ia berkata lembut, “Ini, ini untuk Anda, Nyonya. Kadang, es krim baik bagi jiwa. Dan jiwa saya sudah baik.”

Sebuah doa, walau diucapkan dengan lemah lembut atau dengan suara lantang, walau meminta hal yang kecil atau besar, pasti didengarkan oleh Tuhan. Dan Tuhan punya caraNya sendiri untuk menunjukkan kasihNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar